GUNUNGKIDUL,iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Sebanyak 13 siswa SMP 7 Mojokerto mengalami kecelakaan laut saat melakukan kegiatan outing class di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Sembilan siswa berhasil diselamatkan, sementara tiga lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Korban Meninggal dan Proses Evakuasi
Tiga korban meninggal dunia telah teridentifikasi, yakni:
- Alfian Aditya Pratama
- Rifki Yudha Pratama
- Yusuf Adliqo
Jenazah ketiga siswa tersebut telah dipulangkan ke rumah duka di Mojokerto setelah sebelumnya dievakuasi ke RSUD Saptosari Gunungkidul. Ambulans yang membawa jenazah mendapat pengawalan dari petugas lalu lintas Polres Gunungkidul.
Kondisi Korban Selamat
Menurut Direktur RSUD Saptosari, dr. Damayanti Mustika, sebanyak 12 siswa dibawa ke rumah sakit. Dari jumlah tersebut:
- Tiga orang dinyatakan meninggal dunia
- Lima siswa diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan
- Dua siswa dalam kondisi kritis, yakni Ariona Reza dan M. Zaki, dirujuk ke RSUP Sardjito
Kronologi Kejadian
Rombongan siswa SMP 7 Mojokerto yang berjumlah 261 orang tiba di Pantai Drini menggunakan 9 bus, didampingi 16 guru dan pendamping.
Pada pukul 06.30 WIB, petugas SAR Pantai Drini menerima laporan adanya siswa yang terseret ombak. Tim penyelamat berhasil mengevakuasi 9 siswa dalam kondisi selamat, sementara tiga lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Satu siswa masih dalam pencarian hingga berita ini diturunkan.
Imbauan dan Langkah Antisipasi
Tragedi ini kembali mengingatkan pentingnya keselamatan saat beraktivitas di pantai. Beberapa langkah pencegahan yang perlu diperhatikan oleh wisatawan, terutama rombongan pelajar, antara lain:
- Menghindari berenang di area dengan ombak tinggi dan arus kuat.
- Mematuhi imbauan petugas pantai serta memperhatikan rambu peringatan.
- Mengawasi aktivitas siswa secara ketat selama kegiatan di pantai.
Hingga kini, tim SAR masih melakukan pencarian terhadap satu korban yang belum ditemukan. Semoga seluruh korban mendapatkan pertolongan terbaik, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Editor : Enih Nurhaeni