KA Gunung Jati dan Sancaka Utara Mulai Beroperasi, Okupansi Lebihi 100%

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi mengoperasikan dua layanan kereta api baru di wilayah Daop 4 Semarang pada Sabtu, 1 Februari 2025. Kedua KA tersebut adalah KA Gunung Jati dengan relasi Semarang-Jakarta PP dan KA Sancaka Utara yang melayani rute Surabaya-Cepu-Yogyakarta-Cilacap PP. Pengoperasian ini bertepatan dengan pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025.

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyampaikan bahwa di hari pertama operasional, kedua kereta tersebut telah mengangkut sebanyak 462 penumpang dari stasiun-stasiun yang berada di wilayah Daop 4 Semarang. “KA Gunung Jati mencatatkan jumlah penumpang sebanyak 362 orang, sementara KA Sancaka Utara mengangkut 116 penumpang,” ujarnya.

Baca Juga

Tiga Gerbong Kereta Terbakar di Stasiun Tugu, Operasional KAI Tidak Terganggu 

Tingkat Okupansi Penumpang Mencapai Lebih dari 100%

Secara keseluruhan, kedua KA baru ini mengalami tingkat okupansi yang sangat baik, bahkan melebihi kapasitas yang disediakan. KA Gunung Jati yang melayani rute Semarang-Jakarta mencatat tingkat okupansi dinamis (naik dan turun penumpang) sebesar 107 persen, dengan total 561 penumpang dari kapasitas kursi yang tersedia sebanyak 520 tempat duduk.

Sementara itu, KA Sancaka Utara yang beroperasi di rute Surabaya-Cepu-Yogyakarta-Cilacap mengalami lonjakan okupansi sebesar 144 persen. Total penumpang yang tercatat mencapai 634 orang dari kapasitas kursi sebanyak 440 tempat duduk.

Baca Juga

KA Peti Kemas Perdana Lewati Jalur Gubug–Karangjati, Masinis Kibarkan Bendera Kuning

Franoto menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap layanan baru ini. “Alhamdulillah, respons masyarakat sangat positif. Kami berharap dengan bertambahnya pilihan perjalanan ini, semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, dan efisien,” tambahnya.

Jadwal Perjalanan KA Gunung Jati dan KA Sancaka Utara

KA Gunung Jati (Semarang-Jakarta):

• Berangkat dari Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pukul 15.45 WIB.
• Stasiun Pekalongan pukul 16.51 WIB.
• Stasiun Pemalang pukul 17.15 WIB.
• Stasiun Tegal pukul 17.38 WIB.
• Tiba di Stasiun Gambir pukul 21.35 WIB.

Baca Juga

KA Sancaka Utara Diminati Penumpang, Angkut 2 Ribu Orang dalam Sebulan

KA Gunung Jati (Jakarta-Semarang):

• Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 09.00 WIB.
• Stasiun Tegal pukul 12.49 WIB.
• Stasiun Pemalang pukul 13.11 WIB.
• Stasiun Pekalongan pukul 13.35 WIB.
• Tiba di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pukul 14.43 WIB.

KA Sancaka Utara (Surabaya-Cilacap):

• Berangkat dari Stasiun Surabaya Pasarturi pukul 07.00 WIB.
• Stasiun Cepu pukul 09.08 WIB.
• Stasiun Randublatung pukul 09.30 WIB.
• Stasiun Kradenan pukul 10.15 WIB.
• Stasiun Gambringan pukul 10.46 WIB.
• Stasiun Gundih pukul 11.13 WIB.
• Stasiun Solo Balapan pukul 11.56 WIB.
• Stasiun Yogyakarta pukul 13.01 WIB.
• Stasiun Kutoarjo pukul 13.59 WIB.
• Stasiun Kebumen pukul 14.24 WIB.
• Stasiun Kroya pukul 15.08 WIB.
• Stasiun Cilacap pukul 15.58 WIB.

KA Sancaka Utara (Cilacap-Surabaya):

• Berangkat dari Stasiun Cilacap pukul 17.10 WIB.
• Stasiun Kroya pukul 18.22 WIB.
• Stasiun Kebumen pukul 19.17 WIB.
• Stasiun Kutoarjo pukul 19.39 WIB.
• Stasiun Yogyakarta pukul 20.44 WIB.
• Stasiun Solo Balapan pukul 21.45 WIB.
• Stasiun Gundih pukul 23.03 WIB.
• Stasiun Gambringan pukul 23.29 WIB.
• Stasiun Kradenan pukul 23.59 WIB.
• Stasiun Randublatung pukul 00.27 WIB.
• Stasiun Cepu pukul 00.53 WIB.
• Tiba di Stasiun Surabaya Pasarturi pukul 02.58 WIB.

Baca Juga

Efisiensi Anggaran, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Perlintasan Tetap Dijaga

Dengan adanya KA Gunung Jati dan KA Sancaka Utara, KAI berharap dapat memberikan pilihan perjalanan yang lebih beragam bagi pelanggan serta meningkatkan konektivitas antarwilayah di Pulau Jawa. Kehadiran layanan baru ini juga menjadi bagian dari strategi KAI dalam meningkatkan layanan transportasi kereta api yang aman, nyaman, dan tepat waktu bagi masyarakat Indonesia.

Editor : Enih Nurhaeni