Guru Swasta dan Fresh Graduate Bisa Jadi PPPK, Ini Syaratnya

JAKARTA, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik dengan berbagai kebijakan strategis, salah satunya melalui rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Seiring perubahan regulasi, muncul pertanyaan di masyarakat: Apakah calon PPPK harus menjadi pegawai honorer terlebih dahulu? Bagaimana dengan guru swasta dan lulusan baru?
Sejak diperkenalkan, skema PPPK memang lebih banyak memberikan peluang bagi tenaga honorer untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, memasuki tahun 2025, mekanisme ini mengalami perubahan besar.
1. Guru Tidak Perlu Honorer untuk Jadi PPPK
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, mengonfirmasi bahwa mulai tahun 2025, seleksi PPPK bagi guru honorer tidak akan dibuka lagi. Sebagai gantinya, pemerintah akan menerapkan sistem seleksi baru yang lebih efisien untuk merekrut tenaga pendidik.
2. Jalur Lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Dalam kebijakan terbaru, lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan menjadi prioritas utama dalam seleksi ASN PPPK. Dengan aturan ini, fresh graduate yang telah menyelesaikan PPG berkesempatan langsung mengikuti seleksi PPPK tanpa harus melalui pengalaman kerja sebagai honorer terlebih dahulu.
3. Siapa Saja yang Bisa Mendaftar PPPK 2025?
Berdasarkan regulasi baru, berikut adalah kategori pelamar yang berhak mengikuti seleksi PPPK:
- Lulusan PPG: Mereka yang telah menyelesaikan program Pendidikan Profesi Guru dan memiliki sertifikat pendidik.
- Guru Swasta: Tenaga pengajar dari sekolah swasta dengan kualifikasi pendidikan yang sesuai.
- Pegawai Non-ASN Berpengalaman: Individu yang telah bekerja minimal dua tahun di instansi pemerintah dan masih aktif.
Editor : Enih Nurhaeni