Waspada! Ini Tiga Jalur Patahan Mayor yang Membelah Semarang

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID — Retaknya badan jalan di tanjakan Trangkil arah Unnes baru-baru ini menyita perhatian publik. Namun di balik peristiwa itu, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah justru mengingatkan tentang fakta geologi yang lebih serius: terdapat tiga jalur patahan mayor yang melintasi wilayah Kota Semarang, khususnya di bagian selatan.
Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jateng, Heru Sugiharto, mengungkapkan bahwa kerusakan infrastruktur seperti di Trangkil bukan sekadar akibat usia bangunan atau beban kendaraan. Retakan tersebut merupakan indikasi kuat adanya pergerakan tanah yang dipicu oleh aktivitas geologi.
“Di lokasi tanjakan Trangkil terdapat dua jalur patahan aktif. Di sana juga ada Perumahan Trangkil Sejahtera yang sudah kami kaji sebelumnya,” kata Heru saat dikonfirmasi.
Patahan Pertama: Kalialang ke Goa Kreo
Patahan mayor pertama yang disebutkan Heru membentang dari Kalialang, Green Wood, hingga Bukit Manyaran Permai. Jalur ini memanjang ke arah selatan dan menembus kawasan Goa Kreo serta wilayah Sadeng. Beberapa kawasan perumahan dan akses jalan juga melintasi jalur ini.
“Di lokasi ini sudah menunjukkan dampak signifikan. Sejumlah rumah sudah rusak berat dan tidak bisa ditempati lagi,” ujarnya.
Patahan Kedua: Tanjakan Trangkil
Patahan kedua tepat berada di lokasi retakan jalan viral di tanjakan Trangkil. Daerah ini juga menjadi tempat pembangunan beberapa kawasan perumahan baru. Namun, minimnya kajian geologi menyebabkan bangunan-bangunan di wilayah ini berada dalam risiko tinggi.
“Ini sudah parah karena saat pengembang membangun, tidak konsultasi ke kami. Padahal wilayah tersebut berada di jalur patahan aktif,” tegas Heru.
Editor : Enih Nurhaeni