Pendaki Tembus 960 Ribu, Peluang Pemandu Gunung Dibuka Lebar

SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Tren wisata pendakian di Jawa Tengah terus menunjukkan lonjakan signifikan. Data Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) mencatat, ada sekitar 960 ribu pendaki setiap tahun yang menjelajahi 15 gunung di provinsi ini. Namun, jumlah pemandu gunung masih sangat minim—baru sekitar 140 orang tercatat aktif mendampingi para wisatawan.
Menjawab kebutuhan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang 1 menggelar pelatihan khusus bagi calon pemandu pendakian gunung. Program ini menyasar masyarakat dari berbagai daerah dan latar belakang, terutama mereka yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) serta berasal dari wilayah dengan kemiskinan ekstrem.
“Pelatihan pemandu wisata pendaki gunung ini dibutuhkan, karena setelah saya diskusi, ternyata ada season-season tertentu yang jumlah pendaki gunungnya meningkat,” kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, saat meninjau langsung pelatihan di BLK Semarang 1, Selasa (22/4/2025).
Taj Yasin memaparkan, pendaki asing, seperti dari Perancis, cenderung datang saat musim kering, yaitu April hingga Oktober. Sedangkan wisatawan domestik ramai berkunjung mulai Mei sampai Oktober. Sementara akhir tahun menjadi low season karena intensitas hujan tinggi.
“Ternyata bukan hanya di Jateng, pemandu wisata pendaki gunung di Indonesia secara umum masih kurang,” ungkapnya.
Karena itu, pelatihan ini diselenggarakan melalui kerja sama dengan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID). Pelatihan pemandu pendakian gunung ini menjadi yang pertama dilakukan di BLK Semarang 1, dan ke depan akan terus dikembangkan.
“Satu-satunya yang melakukan pelatihan ini, maka kita dorong lagi. Saya senang inovasinya semakin bertambah, dan halaman BLK juga luas,” ujar Taj Yasin.
Editor : Enih Nurhaeni