Pendaki Tembus 960 Ribu, Peluang Pemandu Gunung Dibuka Lebar

Dia berharap pelatihan seperti ini bisa lebih luas menjangkau masyarakat, dan fasilitas BLK bisa dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing pencari kerja. Kesesuaian antara pengalaman kerja peserta dengan materi pelatihan juga menjadi perhatian agar lebih tepat sasaran.
Instruktur Ahli Pertama Tour Guide BLK Semarang 1, Sheylla Ayunda menjelaskan, pelatihan pemandu gunung merupakan bagian dari program pelatihan pariwisata yang melibatkan 200 peserta tahun ini. Selain itu, ada juga pelatihan barista, pemandu ekowisata, hingga commercial cookery.
Menurut Sheylla, pelatihan ini tidak mensyaratkan batasan usia maupun tingkat pendidikan terakhir. Peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Selain itu, BLK juga bekerja sama dengan dunia usaha, seperti Tomoro Coffee, untuk membuka akses kerja bagi lulusan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, Ahmad Aziz menyebut, keterserapan lulusan pelatihan dalam dunia kerja saat ini cukup tinggi.
“Keterserapan alumni pelatihan di dunia kerja saat ini mencapai 80 persen. Target pelatihan kami tahun ini adalah 1.764 peserta,” jelas Ahmad Aziz.
Ia menambahkan, BLK Semarang 1 memang difokuskan pada pelatihan kejuruan yang berbasis kompetensi, terutama di bidang pariwisata dan perhotelan. Ke depan, pelatihan pemandu gunung akan terus ditingkatkan karena menyentuh langsung kebutuhan dunia pariwisata yang berkembang pesat.
Dengan meningkatnya tren wisata pendakian dan belum memadainya jumlah pemandu, pelatihan ini diharapkan menjadi solusi konkret untuk membuka peluang kerja baru dan meningkatkan kualitas layanan wisata alam di Jawa Tengah.
Editor : Enih Nurhaeni