Diguyur Hujan Deras, Pacuan Kuda di Tegalwaton Tetap Dibanjiri 15 Ribu Penonton

Tak hanya soal pacuan, penyelenggara acara SARGA.CO juga menyisipkan berbagai kegiatan edukatif dan hiburan, termasuk gimmick berhadiah jutaan rupiah bagi penonton yang aktif mengikuti sesi edukasi tentang pacuan kuda. Hal ini merupakan bagian dari kampanye IHR 2025 “The Race of Rising Stars”, yang bertujuan mengenalkan olahraga pacuan kuda sebagai tradisi, olahraga, sekaligus gaya hidup.
“Kami ingin pacuan kuda kembali dikenal dan dicintai masyarakat. Kami hadirkan suasana yang fun dan edukatif agar semua kalangan bisa menikmati,” kata Kevin Jonathan Van Houten, VP Marketing & Operation SARGA.CO.
Salah satu daya tarik utama lainnya adalah kehadiran ratusan UMKM lokal untuk mendukung perekonomian. Ratusan UMKM lokal dilibatkan dalam acara ini, mulai dari makanan, suvenir, hingga jasa parkir. Banyak pelaku usaha kecil mengaku mendapatkan omzet dua hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa. Bagi mereka, pacuan kuda bukan hanya hiburan, tapi peluang ekonomi.
“Kami bekerja sama dengan UMKM di setiap lokasi. Di Jogja kemarin, hampir 300 UMKM ikut serta. Di sini pun sama, UMKM kita dorong untuk aktif. Ini juga bentuk kontribusi nyata terhadap penguatan ekonomi lokal.”
Dengan keberhasilan gelaran ini, Pordasi dan SARGA.CO memastikan bahwa event berikutnya di Yogyakarta pada Juni dan Juli akan digarap lebih meriah. Di sana, penentuan Triple Crown akan menjadi momen krusial — akankah King Argentine benar-benar mencatatkan namanya dalam sejarah?
Sementara itu, hujan yang terus mengguyur sepanjang siang hingga sore hari tak sedikit pun menyurutkan euforia para penonton. Bahkan ketika lumpur mulai menyelimuti alas kaki, dan baju yang basah kuyup tak mengurangi sorakan tetap menggema.
“Pacuan kuda ini punya daya tarik sendiri. Apalagi kalau ditambah sensasi hujan begini, jadi makin dramatis,” kata Santi, penonton asal Semarang.
Editor : Enih Nurhaeni