Tunjukkan Ijazah, Dapat Diskon Naik KA Jarak Jauh dari KAI

SEMARANG, INEWSJOGOSEMAR.ID — PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali meluncurkan program inovatif yang menyasar kalangan akademisi. Dalam rangka memperluas jangkauan layanan dan memperkuat sinergi dengan dunia pendidikan, KAI memberikan diskon tiket sebesar 10 persen kepada civitas academica dan alumni perguruan tinggi yang telah menjalin kerja sama resmi dengan KAI.

Langkah ini merupakan bentuk kolaborasi strategis antara KAI dan institusi pendidikan tinggi, guna mendorong penggunaan transportasi publik yang terjangkau, efisien, dan ramah lingkungan.

Baca Juga

KA Harina vs Truk Kedelai, Jalan Kaligawe Semarang Sempat Ditutup Total

Menurut Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, program diskon ini ditujukan bagi seluruh civitas academica aktif—termasuk dosen, tenaga kependidikan, dan elemen pendukung akademik—serta alumni dari kampus-kampus mitra.

“Saat ini, terdapat 18 perguruan tinggi di Indonesia yang telah menjalin kerja sama resmi dengan KAI, dan dari jumlah tersebut, beberapa di antaranya berada di wilayah Daop 4 Semarang,” ujar Franoto.

Kampus Mitra di Wilayah Daop 4 Semarang

Baca Juga

Serikat Pekerja KAI Aksi di May Day, Desak Perlintasan Sebidang Ditutup 

Untuk wilayah Daop 4 Semarang, kampus yang sudah tergabung dalam program ini adalah:

Civitas academica aktif:

1. Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Baca Juga

Tiga Gerbong Kereta Terbakar di Stasiun Tugu, Operasional KAI Tidak Terganggu 

2. Universitas Semarang (USM)

Alumni perguruan tinggi:

1. Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Baca Juga

KA Peti Kemas Perdana Lewati Jalur Gubug–Karangjati, Masinis Kibarkan Bendera Kuning

2. Universitas Semarang (USM)

3. Universitas Diponegoro (UNDIP)

Syarat dan Ketentuan Program Diskon 10 Persen

Baca Juga

KA Sancaka Utara Diminati Penumpang, Angkut 2 Ribu Orang dalam Sebulan

Berikut adalah rincian persyaratan program diskon yang wajib dipahami calon penumpang:

1. Diskon 10% berlaku untuk kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi pada kereta api jarak menengah dan jauh.

2. Tiket reduksi hanya bisa dibeli melalui aplikasi Access by KAI.

3. Berlaku untuk dosen dan tenaga kependidikan aktif, serta alumni yang terdaftar resmi.

4. Dosen dan tendik harus menunjukkan kartu bukti diri yang mencantumkan NIP atau NIK.

5. Alumni harus menunjukkan ijazah atau kartu alumni (bisa fisik maupun digital).

6. Registrasi reduksi dilakukan di layanan Customer Service stasiun, dengan membawa KTP dan dokumen pendukung.

7. Identitas yang digunakan harus masih berlaku dan sesuai hak diskon. Satu penumpang hanya dapat membeli satu tiket diskon untuk satu perjalanan.

8. Diskon tidak berlaku untuk KA lokal, KA tarif promo, tarif khusus, KA priority, luxury, panoramic, dan sejenisnya.

9. Saat boarding, penumpang wajib menunjukkan identitas asli sesuai dokumen diskon.

Komitmen KAI terhadap Pendidikan dan Transportasi Publik

Program ini menjadi bagian dari strategi KAI dalam memperkuat kemitraan dengan kampus-kampus di Indonesia, khususnya dalam mendorong mobilitas akademisi yang efisien dan inklusif.

“KAI berharap program diskon tiket untuk civitas academica dan alumni ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para dosen, tenaga pendidikan, dan alumni perguruan tinggi di wilayah Daop 4 Semarang. Kami juga terbuka untuk memperluas kerja sama dengan kampus-kampus lainnya demi menciptakan ekosistem transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Franoto.

Cara Mendapatkan Diskon: Langkah-langkah Singkat

1. Unduh aplikasi Access by KAI.

2. Daftarkan diri di layanan Customer Service stasiun.

3. Bawa KTP dan dokumen pendukung (ijazah, kartu alumni, kartu NIP/NIK).

4. Setelah data diverifikasi, beli tiket melalui aplikasi Access by KAI dengan tarif diskon.

Untuk informasi detail mengenai program ini, masyarakat dapat menghubungi Customer Service KAI di stasiun atau Contact Center 121. Dengan adanya program ini, KAI berharap semakin banyak masyarakat akademik yang beralih menggunakan transportasi publik demi kenyamanan dan keberlanjutan lingkungan.

Editor : Enih Nurhaeni