Internet Murah di Pinggiran, HiFi Air Jadi Andalan UMKM Jateng-DIY

YOGYAKARTA, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – HiFi Air menjadi solusi internet rumah berbasis Fixed Wireless Access (FWA) yang hadir untuk menjawab kebutuhan konektivitas internet cepat dan terjangkau bagi keluarga serta pelaku UMKM di wilayah pinggiran Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Untuk itu, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) terus memperkuat layanan tersebut agar bisa menghubungkan masyarakat Indonesia, terutama di wilayah pedesaan dan pinggiran kota. Langkah ini menegaskan komitmen Indosat dalam memberikan marvelous experience kepada pelanggan, sekaligus mendorong kemajuan ekonomi digital daerah yang belum tersentuh jaringan kabel atau fiber optic.

Baca Juga

Koperasi Merah Putih Dinilai Saingi BUMDes, Apindo: Kurang Knowledge

“HiFi Air hadir sebagai solusi internet hemat dan cepat bagi keluarga dan UKM yang berada di daerah yang belum terjangkau jaringan kabel atau fiber optic,” ujar Fahd Yudhanegoro, Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison, Senin (16/6/2025).

HiFi Air, Jembatan Digital di Pinggiran

Layanan HiFi Air ditujukan bagi wilayah-wilayah yang selama ini mengalami keterbatasan infrastruktur digital. Dengan mengandalkan teknologi Fixed Wireless Access, HiFi Air mampu menjangkau area-area yang tidak dilintasi jaringan fiber optic, tanpa mengorbankan kecepatan maupun kestabilan jaringan.

Baca Juga

Berdayakan Wirausaha Perempuan Secara Berkelanjutan, Pertamina Raih Penghargaan Bina UMKM Award

Langkah ini mendapat sambutan hangat dari pelaku UMKM di pedesaan, yang selama ini kesulitan mengakses platform digital untuk pemasaran maupun operasional.

“Upaya ini mendukung misi kami untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” lanjut Fahd. “Harapannya, langkah ini turut menggerakkan roda perekonomian daerah.”

Peningkatan kualitas jaringan juga dilakukan secara masif. Per Maret 2025, Indosat mencatat pertumbuhan jumlah Base Transceiver Station (BTS) 4G di Jawa Tengah dan DIY sebanyak 12% secara tahunan (YoY). Kini, jaringan Indosat menjangkau 651 kecamatan dan 8.997 desa di dua provinsi tersebut.

Baca Juga

Dukung UMKM, GWS dan Pemkab Semarang Kolaborasi Percepat Koperasi Desa

Dengan cakupan itu, Network Coverage Population (NCP) Indosat di Jawa Tengah dan DIY telah mencapai 99%, menjadikannya sebagai wilayah penyumbang pelanggan terbesar kedua secara nasional, yakni 15,9 juta pelanggan.

UMKM Jadi Sasaran Utama: Internet untuk Produksi dan Distribusi

Dalam konteks pemulihan ekonomi pascapandemi, digitalisasi UMKM menjadi krusial. Akses internet yang cepat dan murah, seperti HiFi Air, memungkinkan pelaku UMKM di pedesaan untuk bertransaksi online, mengakses pasar nasional, hingga mengelola inventori berbasis cloud.

Baca Juga

Gubernur Jateng: UMKM Butuh Pinjaman Murah, Bukan Pinjol Ilegal

UMKM seperti pengrajin batik, penjual kuliner rumahan, hingga petani hidroponik kini bisa mengelola usahanya lebih efisien berkat koneksi internet stabil dari HiFi Air.

Dampak positif lainnya terlihat dari bertambahnya titik layanan digital. Hingga Maret 2025, Indosat mencatat ada 52 Mitra IM3 dan 69 3Kiosk di Jawa Tengah dan DIY. Angka ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya, dengan tambahan 34 Mitra baru dan 16 3Kiosk baru.

Kehadiran para mitra dan kios digital ini tidak hanya memperluas layanan ke masyarakat, tetapi juga menyerap tenaga kerja lokal. Ini menjadikan ekosistem digital Indosat sebagai salah satu kontributor nyata dalam penciptaan lapangan kerja berbasis teknologi di wilayah pinggiran.

Baca Juga

Sertifikat Halal Gratis untuk 4.040 UMKM, Lengkap Link dan Syarat Pendaftaran

Fahd menegaskan, perluasan layanan dan penguatan jaringan bukan hanya sekadar target bisnis, melainkan bagian dari visi jangka panjang Indosat untuk mendukung digitalisasi inklusif di seluruh Indonesia.

“Kami ingin seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati kemudahan akses digital, termasuk pelaku UMKM dan masyarakat di daerah terpencil. Ini adalah investasi kami terhadap masa depan Indonesia yang terhubung,” tutup Fahd.

Editor : Enih Nurhaeni