Gadis Berkebaya di Stasiun Tuntang, Angkat Pesona Klasik dan Pakem Tradisi Keraton

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Stasiun Tuntang di Kabupaten Semarang akhir pekan ini berubah menjadi panggung budaya klasik yang sarat pesona. Sebanyak 35 gadis dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tampil menawan dalam balutan kebaya kutubaru dalam ajang Pemilihan Putri Kebaya Klasik 2025, yang digelar pada 5–6 serta 12–13 Juli 2025.
Berbeda dengan lomba busana modifikasi atau kontes fesyen modern, ajang ini berorientasi pada pakem “royal court” gaya Surakarta dan Yogyakarta yang menjunjung tinggi kesederhanaan, keanggunan, dan kesopanan. Kebaya klasik yang dikenakan tidak menonjolkan kemewahan, melainkan justru menggambarkan filosofi dan etika busana wanita Jawa masa lalu.
“Ini adalah kebaya klasik yang tidak menonjolkan kemewahan. Acuannya pakem royal court, baik Surakarta maupun Jogjakarta. Kita ingin anak-anak muda mengenal filosofi dan estetika dalam busana tradisional yang penuh makna,” jelas Alexander Prayogo, Mitra KAI Wisata sekaligus penyedia kesenian dalam acara ini.
Alexander mengungkapkan, pemilihan Stasiun Tuntang sebagai lokasi bukan tanpa alasan. Stasiun berarsitektur kolonial yang masih otentik itu dianggap mampu merepresentasikan suasana Jawa klasik.
“Bisa jadi dulu orang-orang saat ke stasiun juga memakai pakaian tradisional seperti ini. Kita ingin menghadirkan kembali atmosfer masa lalu itu ke Stasiun Tuntang,” tuturnya.
Editor : Enih Nurhaeni