Usai Bentrok Ormas di Pemalang, Ketua LDII Jateng: Kerukunan Tidak Jatuh dari Langit

Prof. Singgih mengingatkan, kerukunan tidak cukup hanya sebagai slogan atau dalil agama, tetapi harus diimplementasikan dalam kesadaran kolektif bahwa keberagaman adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga bersama.
“Silaturrahmi ini kami hadirkan untuk memperkuat toleransi, bukan sekadar slogan atau kutipan agama. Ini harus diterjemahkan dalam perilaku nyata di kehidupan sosial kita,” tegasnya.
Ia menjelaskan, kondisi kerukunan di manapun, termasuk di Jawa Tengah, merupakan potensi yang harus dijaga. Namun, karena sifatnya yang dinamis dan selalu berubah, perlu ada upaya yang terus-menerus untuk merawatnya.
“Oleh sebab itu DPW LDII Jawa Tengah menyelenggarakan Silaturahmi Kebangsaan yang kelima ini juga bagian upaya continue terus-menerus, karena memang situasi kerukunan selalu dinamis, berkembang, berubah setiap saat. Ini upaya-upaya preventif untuk terus menjaga situasi kondisi agar tetap kohesif, saling toleransi, saling bekerja sama,” terangnya.
Silaturrahim Kebangsaan Jilid V diselenggarakan oleh DPW LDII Jawa Tengah dengan tema “Memperkuat Toleransi Inter dan Antarumat Beragama untuk Mewujudkan Masyarakat Harmonis di Jawa Tengah”. Forum ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng Irjen Pol Dr. Ribut Hari Wibowo, Kajati Jateng Dr. Hendro Dewanto, Kakanwil Kemenag Dr. Saiful Mujab, hingga tokoh DPR dan MUI.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menekankan pentingnya menghidupkan budaya lokal dalam membangun toleransi, sementara Kapolda menilai silaturahmi adalah modal sosial strategis dalam menjaga keamanan publik.
Editor : Enih Nurhaeni