Undip Kembangkan Alat Pirolisis, Ubah Sampah Plastik Jadi Energi Ramah Lingkungan

Tanpa Limbah, Tanpa Terbuang
Alat ini juga dirancang untuk beroperasi kontinu dengan kapasitas maksimal 700 kg plastik per hari, menjadikannya sangat potensial untuk pengelolaan limbah skala besar.
Tak hanya cairan dan gas, residu padat berupa wax bisa dimanfaatkan lebih lanjut.
“Wax ini bisa dicetak menjadi paving block atau bentuk lain sesuai cetakan. Dengan kata lain, semua hasil dari alat ini bisa digunakan — gas, liquid, maupun residunya,” tambahnya.
Energi Alternatif dari Sampah
Prof. Didi mencatat, rendemen bahan bakar cair dari alat ini mencapai 60%, menjadikannya sangat efisien dibandingkan metode lain.
“Rendemen liquid fuel yang dihasilkan dari alat pirolisis katalisis ini bisa mencapai 60%. Ini bisa menjadi sumber energi alternatif yang potensial,” ujarnya.
Inovasi ini untuk mendukung kebijakan Kemdikbudristek dalam mendorong riset berdampak langsung bagi masyarakat. Dengan pendekatan teknologi berkelanjutan, ekonomis, dan ramah lingkungan, Undip membuktikan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tapi pusat solusi atas krisis global seperti perubahan iklim, ketahanan energi, dan pengelolaan limbah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dari kampus, dari tangan anak muda, bisa lahir solusi besar untuk masalah dunia. Bahwa sampah bukan akhir, tapi awal dari energi baru,” tutup Prof. Didi.
Editor : Enih Nurhaeni