JAMBI – Begal sadis Hardiansyah (32) alias Galing tewas setelah ditembak polisi karena melawan saat akan diamankan. Dia sempat menyerang Kepala Unit (Kanit) Resmob Ditreskrimum Polda Jambi, AKP Johan Silaen dengan tombak hingga luka parah.
Peristiwa terjadi ketika polisi gabungan akan menangkap pelaku pada Selasa 10 Mei petang. Silaen yang saat itu memimpin penangkapan, langsung masuk ke rumah bersama beberapa orang anggota polisi. Namun Galing yang sudah menunggu di dalam rumah, langsung menombak Silaen.
BACA JUGA:
Kanit Resmob Luka Parah Ditombak Begal, Pelaku Ditembak Mati
"Anggota kami, AKP Silaen posisinya di depan, karena dia yang memimpin. Saat itu dia mengenakan rompi (antipeluru), tetapi ditusuknya di perut kirinya," kata Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Kaswandi Irwan, di RSUD Raden Mattaher di Jambi.
Setelah Silaen ditombak, anggota polisi yang berada di belakangnya mengambil tindakan tegas dengan menembaknya karena sudah menyerang polisi. Irwan menyebut, polisi melepaskan tiga tembakan ke arah dada yang menyebabkan Galing tewas di tempat.
BACA JUGA:
Anak Jadi Budak Seks, Dipaksa Oral Kelamin Pelaku
BACA JUGA:
BEJAT! Pria Ini Perkosa Anak Tiri Berkali-kali hingga Hamil 8 Bulan
"Terkait kejadian ini, sudah kami berikan pengertian kepada keluarga pelaku dan kami sampaikan apa adanya yang kemudian tindakan tegas diambil karena tindakan pelaku juga berisiko terhadap anggota lainnya," kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, Hardiansyah alias Galing masuk ke dalam DPO terkait 11 kasus curas maupun curat di sejumlah wilayah.
BACA JUGA:
Gadis Muda Diculik 3 Pria, Nyaris Diperkosa Tangan Diikat Mulut Disumpal
"Ke-11 TKP ada ada enam TKP pencurian dengan kekerasan di wilayah Polres Batanghari, dua TKP di Polresra Jambi masing-masing satu kasus pencurian kekerasan atau curas dan satu pencurian pemberatan (curat) serta tiga TKP di Muarojambi," kata Irwan.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto