Karena itu seyogyanya memohon kepada Allah saja. Tetapi bukanlah Senapati namanya jika tak mempunyai taktik. Ia meminta bantuan Nyi Roro Kidul, penguasa pantai selatan, Kiai Juru meminta bantuan kepada dewa penjaga Gunung Merapi.
Senapati pun tak lupa membuat siasat tertentu, para prajurit disuruhnya membuat banyak tumpukan kayu di Gunung Kidul, tersebar di atas bukit-bukit, dengan jarak sejauh tembakan peluru senapan. Pada malam hari kayu-kayu itu dibakar sekaligus.
Semua rencana dilaksanakan, sambil bersedekap Senapati dan Juru Martani menengadah ke langit, jin, peri, prayangan pun datang membawa hujan, badai, dan suara gemuruh yang dahsyat. Setelah itu Gunung Merapi meletus, menyemburkan api dan suara gemuruh. Hujan debu turun lebat, lumpur dengan batu-batu besar memenuhi Kali Opak.
Bersamaan dengan itu tumpukan-tumpukan kayu di pegunungan dinyalakan sehingga menjadi layaknya lautan api. Alhasil Sultan Pajang ini menjadi ketakutan, Adipati Tuban yang berusaha menyalakan semangat raja, menjadi sia-sia.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait