Kiai Adipati Mandaraka yang melihat potensi terjadinya pertempuran besar, mendesak Senapati agar pergi ke Gua Langse atau Gua Roro Kidul. Sedangkan ia sendiri akan pergi ke Gunung Merapi untuk memohon bantuan.
Setelah kembali dari Gua Langse, Senapati mengumpulkan 1.000 orang prajurit, 300 di antaranya ditempatkan di sebelah selatan Prambanan. Mereka mendapat perintah, begitu terdengar suara letusan keluar dari Gunung Merapi, harus segera memukul canang Kiai Bicak dan berteriak-teriak.
Sebagai panglima di lapangan diangkat Tumenggung Mayang. Pertempuran terjadi di dua tempat, pasukan Mataram pura-pura melarikan, tetapi orang-orang Pajang yang mengejarnya tiba-tiba diserang oleh pasukan Mataram dari dua arah dan diceraiberaikan.
Gelap malam menghentikan pertempuran itu, kedua kubu kembali ke kubu pertahanan masing-masing. Malam itu Gunung Merapi meletus di tengah-tengah kegelapan, hujan lebat, hujan debu, gempa bumi, banjir, dan gejala alam lain yang menyeramkan.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait