Lahir pada 19 Januari 1955, Hasahya menikahi istri pertamanya pada usia 16 tahun pada 1971 setelah putus sekolah.
“Saya menikahi istri kedua saya dan membayar tiga ekor sapi, empat ekor kambing dan denda sebesar Shs15.000 (sekira Rp63.000). Saya kemudian menikah dengan istri ketiga dan saya membayar mahar tiga ekor sapi, empat ekor kambing, dan Shs15.000,” katanya.
Dia menambahkan: “Setelah dua tahun, saya menikah dengan istri keempat yang saya bayar dua sapi, empat kambing dan Shs15.000 sebagai mas kawin. Saya terus menikah sampai jumlahnya mencapai 12.”
Dia mengatakan dia senang bahwa di masa depan anak cucunya akan menghasilkan lebih banyak anak untuk memperluas klan.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait