GUNUNGKIDUL, iNewsJoglosemar.id – Marak pesan berantai isu penculikan anak di Gunungkidul hingga meresahkan warga. Berlebihan meningkatkan kewaspadaan, warga malah tangkap ODGJ yang dikira sebagai salah satu pelaku penculikan.
ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) nyaris menjadi bulan-bulanan warga Kapanewon Saptosari, Gunungkidul. Aksi massa tersebut bermula dari beredarnya isu penculikan anak melalui situs perpesanan WhatsApp.
Sepanjang hari Minggu (29/1/2023) beredar kabar adanya upaya penculikan terhadap anak di wilayah Saptosari. Dua rekaman suara warga yang menyebutkan adanya upaya penculikan anak beredar luas melalui pesan berantai.
Hal itu sontak membuat warga semakin waspada. Tak terkecuali di Dusun Danggolo, Kalurahan Krambilsawit Kapanewon Saptosari. Warga mengamankan seorang laki-laki karena bertingkah mencurigakan.
Warga sempat beramai-rama melakukan penangkapan. Warga sedikit emosi karena keterangan lelaki tersebut berubah-ubah.
Kapolsek Saptosari AKP Kusnan Priyono membenarkan kabar telah diamankannya seseorang yang mencurigakan. Pria tersebut berasal dari Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polsek Saradan.
"Bhabinkamtibmas langsung menghubungi lurah serta carik Saradan," terangnya Minggu malam.
Ternyata perangkat desa di Madiun membenarkan yang bersangkutan warga Sugihwaras Rt/Rw 018/005, Sugihwaras, Kapanewon Saradan, Madiun. Dan dari pihak Kalurahan Sugihwaras menyatakan bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan.
Dari pihak kalurahan Sugihwaras meminta untuk melepaskan yang bersangkutan. Atas permintaan Pemerintah kalurahan untuk yang bersangkutan diperbolehkan melanjutkan perjalanan
"Orang tersebut mengalami gangguan kejiwaan. Dia boleh melanjutkan perjalanan," terang dia.
Menyikapi isu penculikan anak, Kapolsek Saptosari mengimbau bagi para orangtua tidak perlu takut atau resah berlebihan, serta jangan mudah percaya sebelum mengetahui faktanya.
“Apabila melihat orang yang mencurigakan sebaiknya segera melapor ke petugas kepolsian terdekat," jelasnya
Selain itu, Kusnan juga menyarankan kepada warga atau orang tua untuk memberikan pemahaman pada anak agar tidak mudah terpengaruh terhadap orang yang tidak dikenal.
“Serta jangan memberikan barang mewah atau perhiasan yang mencolok kepada anak," tambahnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait