BANDUNG, iNewsJoglosemar.id – Almarhum Emmeril Kahn Mumtadz alis Eril resmi diwisuda sebagai sarjana teknik di Fakultas Teknik Mesin Dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (8/4/2023). Pada momen ini Ridwan Kamil alias Emil datang beserta keluarga untuk mewakili almarhum.
Emil memberikan sambutan bagi para wisudawan. Gubernur Jawa Barat itu seringkali tercekat ketika menyampaikan bait-bait kalimatnya. Emil terharu dan sesaat terbata-bata dalam menyampaikan sambutan karena teringat sosok Eril.
Emil terlihat mencoba tegar di depan banyak pasang mata yang menyaksikannya. Bahkan, dia sempat berhenti sejenak mengatur napas sembari menguatan hati untuk melanjutkan sambutan. Emil menyampaikan bahwa seorang anak hanyalah titipan melalui rahim ibunya, dan setiap jengkal tanah ini milik Allah.
"Anak saya lahir di Amerika, besar di Indonesia dan berpulang di Eropa. Semua jengkal tanah ini milik Allah, hanya manusia yang beri judul ini sebagai negara apa, wilayah apa pada dasarnya semua planet bumi milik Allah," kata dia.
Emil kemudian menceritakan sedikit soal sosok Eril, seorang anak pertama yang lahir pada 25 Juni 1999 saat sedang merantau di Amerika. Sosok Eril selama hidupnya tidak pernah menyusahkan orang tua dan tidak pernah pamer barang milik orang tua.
Sepanjang hidupnya, almarhum tidak, pernah menyusahkan orang tua. Sepanjang hidupnya Eril tidak pernah pamer kekayaan orang tua, saat temannya naik mobil dia bersepeda dari Pendopo Wali Kota, setiap hari bersepeda.
"Saat yang lain minta duit orang tua dia bekerja sendiri untuk menambahi kuliahnya dan menyisihkan sebagian pendapatannya untuk kebaikan," kata dia.
Kang Emil lantas menyampaikan doa pada para wisudawan agar bisa menjadi sarjana yang berguna dan memberikan manfaat pada orang banyak. Tidak hanya doa, Emil juga memberikan beberapa motivasi untuk para wisudawan.
"Pesan untuk wisudawan, Anda sudah lulus anda akan mengharungi sebuah petualangan kehidupan. Saya doakan semoga Allah selalu berikan kemudahan pada anda para wisudawan semoga selalu diberikan jalan lempeng dan tercapai semua ikhtiar," ujar Emil.
Dia juga menyampaikan beberapa pesan pada para wisudawan. Pesan-pesan ini pun sempat diberikan untuk almarhum Eril. "Nasihat saya ke anak cuman satu, Hei Eril ingat pesan Papa, musuhmu musuh terbesar mu adalah dirimu sendiri. Hanya itu," ungkapnya.
Emil kemudian menjelaskan makna dari pesan tersebut, menurutnya, setiap orang itu memiliki musuh terbesar bukan orang lain. Melainkan diri sendiri, apapun yang terjadi, keberhasilan, kegagalan merupakan hasil dari diri sendiri.
"Setiap kita punya musuh yaitu diri kita sendiri, diri, kita yang malas, sombong, julid diri kita suka flexsing suka pamer, dan diri kita masih butuh pujian manusia dan diri kita yang seseolah dunia ini selamanya," ungkapnya.
"Manusia paling mulia bukan manusia pintar, manusia paling mulia, bukan manusia terkaya, manusia paling mulia, bukan manusia paling berkuasa. Manusia paling mulia adalah yang hidupnya bermanfaat untuk masyarakat," katanya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait