SEMARANG, iNewsJoglosemar.id – Prajurit TNI Kodam IV/Diponegoro dikerahkan untuk melaksanakan penanaman pohon sebagai upaya melestarikan alam dan menghijaukan lingkungan. Di antaranya adalah Tabebuya tanaman mirip Sakura asal jepang tang menjadi kesukaan Pangdam IV Diponegoro.
“Tabebuya itu diambil batangnya tidak bisa, daun tidak bisa, rindang juga tidak bisa. Tetapi tanaman itu punya keindahan,” kata Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono, di sela melakukan penanaman pohon di lapangan Parade Makodam Diponegoro, Semarang, Senin (14/8/2023).
Perlu diketahui, Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), yang juga dikenal sebagai Tabebuya kuning atau Pohon terompet emas, merupakan sejenis tumbuhan asal Brasil dan termasuk dalam kelompok pohon besar. Banyak orang sering keliru mengira Tabebuya sebagai tanaman Sakura karena saat berbunga, bentuk bunganya mirip dengan bunga sakura. Meskipun demikian, kedua tumbuhan ini sebenarnya tidak memiliki hubungan kekerabatan.
Salah satu keunggulan utama dari Pohon Tabebuya adalah kemampuannya untuk menjaga daunnya agar tidak mudah rontok. Pada saat musim berbunga tiba, tumbuhan ini menampilkan keindahan dan kelimbungan bunga-bunganya yang memukau. Meskipun memiliki batang yang keras, akar Tabebuya tidak cenderung merusak struktur rumah atau tembok di sekitarnya.
Tumbuhan Tabebuya menampilkan variasi warna bunga yang menarik. Beberapa bunganya berwarna kuning dengan bentuk yang menyerupai terompet, sementara yang lain memiliki warna pink, ungu, atau bahkan merah tua.
Terdapat banyak varian Tabebuya yang berasal dari berbagai negara dan termasuk dalam genus Handroanthus dan Tabebuia dengan bermacam-macam warna bunga. Meski demikian, di Indonesia, varian yang paling umum ditemui memiliki bunga kuning yang berbentuk terompet dengan panjang sekitar 3–11 cm dan biasanya tumbuh dalam kelompok.
Empat Kriteria
Kegiatan penanaman pohon serentak dilakukan di seluruh wilayah Kodam IV/Diponegoro, dengan jumlah mencapai 7.800 bibit. Ada empat kriteria pemilihan bibit pohon, yakni dapat memberikan naungan, menghasilkan buah, berfungsi sebagai kayu, serta memiliki nilai estetika.
“Kalau kita boleh bertanya pada diri sendiri berapa banyak pohon yang kita tanam selama ini? Pasti sangat terbatas. Tanaman yang ada sekarang adalah hasil karya senior, orang tua, nenek moyang kita yang sudah menanam atau mungkin kebetulan tanaman itu tumbuh dengan sendirinya,” katanya.
Semangat penghijauan yang digaungkan oleh Pangdam IV/Diponegoro diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian alam serta menciptakan lingkungan yang sehat dan indah untuk generasi mendatang. Aksi nyata ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terlibat dalam upaya melindungi bumi dan menyongsong masa depan yang lebih hijau.
“Tentunya dengan ajakan untuk menanam itu tentunya akan sangat baik,” imbuh Pangdam.
Kegiatan itu masuk dalam rangkaian peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI dengan melibatkan 53 satuan jajaran di seluruh wilayah Kodam IV/Diponegoro. Prajurit TNI juga melaksanakan pembagian sembako bagi masyarakat yang tidak mampu.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait