Melihat Anak-Anak Kenalan Pilih Capres di Puncak Bukit Menoreh

Taufik Budi
Melihat Anak-Anak Kenalan Pilih Capres di Puncak Bukit Menoreh (Foto: Taufik Budi)

MAGELANG, iNewsJoglosemar.id – Tiga pasang capres-cawapres memaparkan visi misi dan program-progamnya kepada calon pemilih di puncak Bukit Menoreh Magelang Jawa Tengah. Di atas panggung, mereka tampak percaya diri bakal menjadi pemimpin masa depan.

Ketiga pasangan capres-cawapres itu bukan berasal dari partai politik yang telah mendaftar ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) Republik Indonesia sebagai peserta Pemilu 2024. Melainkan anak-anak kelas VI SD Kanisius Kenalan Magelang.   

Anak-anak sekolah dasar ini tengah menjalankan proses demokrasi untuk memilih pemimpin, yakni Presiden dan Wakil Presiden Republik Anak Kenalan (RAK). Bukan hanya pemaparan visi misi, namun masing-masing pasang calon juga diusung oleh tiga partai berbeda.

Pasangan Silvy-Widji diusung Partai Wijithukul mendapat nomor urut 1. Disusul pasangan Ghesa-Michelle yang diusung Partai Kembang Latar dengan nomor urut 2. Pasangan terakhir adalah Aura-Sella diusung Partai Lintang Menoreh mendapat nomor urut 3.

“Kami terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RAK. Saya sebagai Presiden, dan Wiji jadi Wakil Presiden,” kata Silvy, usai dinyatakan sebagai Presiden terpilih dengan raihan 48 suara, Jumat (25/8/2023).

“Masa bakti selama satu semester atau enam bulan. Nanti kita akan menjalankan beberapa program di antaranya piket kebersihan, meneruskan merawat kambing yang ada di sekolah kita,” imbuhnya diamini Wiji.

Untuk menjalankan program-program tersebut, Silvy-Wiji akan segera membentuk kabinet dengan beberapa menteri. Dia juga akan mengajak serta pasangan calon lain yang kalah untuk turut serta membantu membesarkan nama sekolah.

“Ya nanti kita akan ajak mereka. Akan kita bicarakan lagi,” lugas Silvy.

Ajakan Presiden dan Wakil Presiden RAK terpilih itu mendapat sambutan hanta dari pasangan calon yang kalah. Mereka berbesar hati menerima kekalahan dan siap jika diajak terlibat dalam kabinet yang akan dibentuk.

“Ya saya kalah, tapi enggak apa-apa. Kami siap untuk menjadi menteri di sini. Kebetulan saya sangat suka kebersihan, sehingga nanti bisa ikut terlibat di kabinet mau menjadi Menteri Kebersihan,” ujar Aura, pelajar pindahan asal Sulawesi itu.

Lintas Agama

Proses demokrasi itu tak hanya disaksikan guru dan seluruh siswa melainkan juga pihak lain diluar sekolah. Di antaranya Kupuku Indonesia dan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Banyuwangi dan Yayasan Karmel Keuskupan Malang.

Ketiga lembaga itu tengah menggelar Kerja Sama Lintas Agama di Bidang Pendidikan, berupa program live in dan studi banding di SD Kanisius Kenalan, Magelang, selama 5 hari. Pada program live in dan studi banding ini melibatkan 28 perwakilan orang tua, kepala sekolah, guru dan siswa kelas 4-6 SD.

“Melalui Kupuku Indonesia, Yayasan Hati Suci memperluas jangkauan dampak secara nasional, dengan menjangkau ribuan sekolah, puluhan ribu orang tua dan ratusan ribu peserta didik. Semangat kami adalah mewujudkan kasih, harapan dan masa depan bagi banyak orang dengan dampak yang merata dan signifikan,” ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan Hati Suci, Joseph Dharmabrata.

Selama program live in di SD Kanisius Kenalan, para perwakilan dua yayasan pendidikan itu mendapatkan pengalaman pembelajaran yang berorientasi pada sosial, ekonomi, dan budaya. Contohnya pada kegiatan Remen Peken (Suka ke Pasar), para siswa diberikan ruang untuk berjualan produk-produk hasil karya para siswa di pasar, para siswa mewawancarai pedagang di pasar untuk mengidentifikasi bahan dasar dari berbagai dagangan yang ada di pasar, dan secara paralel para siswa terasah rasa percaya diri dan belajar berkomunikasi di dalam komunitas pasar.

Yayasan Hati Suci bersama Kupuku Indonesia percaya, SDM unggul akan menjadi kunci bagi masa depan yang lebih berkelanjutan. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat diteruskan ke 621 sekolah di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Banyuwangi dan 59 sekolah di Yayasan Karmel Keuskupan Malang.

“Kami percaya bahwa dengan mengintegrasikan SDGs di dalam pembelajaran sejak dini adalah kunci dalam membangun masa depan yang lebih baik. Melalui kolaborasi yang terbangun di dalam Program Kerjasama Lintas Agama di Bidang Pendidikan ini, kami berupaya untuk membangun iklim dan ekosistem pendidikan yang nyaman, aman dan menyenangkan untuk anak-anak belajar,” kata Acting CEO KUPUKU Indonesia, Satrio Anindito.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network