Menurut Arief, pameran ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menyampaikan gagasan dan karya mereka. "Nilai sebuah karya bukan hanya pada tampilan visual, tapi juga cerita di balik karya tersebut," jelasnya.
Ia berharap mahasiswa ke depannya lebih percaya diri dan berani mengutarakan pikiran mereka, sehingga saat lulus, mereka bisa menyampaikan karya kepada kolektor atau klien.
Ratih Ayu Pratiwinindya, M.Pd., Ketua Program Studi PSR Unnes, menyatakan bahwa ini adalah kali kedua pihaknya berkolaborasi dengan praktisi melalui program Praktisi Mengajar Angkatan 3 dan 4. Program ini bertujuan menambah pengetahuan mahasiswa tentang perkembangan, peluang, dan tantangan mutakhir di dunia kerja atau usaha seni rupa yang dijalankan oleh praktisi.
Ratih menambahkan bahwa melalui Praktisi Mengajar, mahasiswa dapat mengasah soft skill dan hard skill yang diperlukan untuk dunia kerja. Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan bagi praktisi untuk mengidentifikasi mahasiswa berpotensi yang bisa bekerja di industri seni rupa.
"Kami beradaptasi dengan perkembangan teknologi di bidang seni rupa dengan melakukan integrasi teknologi dalam kurikulum, peningkatan kompetensi digital dosen dan mahasiswa, serta kolaborasi dengan industri dan stakeholder," pungkasnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait