Menyemai Asa di Tanah Pranten, Jejak SKK Migas dan TIS Petroleum pada Madrasah Diniyah

Taufik Budi
Menyemai Asa di Tanah Pranten, Jejak SKK Migas dan TIS Petroleum pada Madrasah Diniyah (Foto: Taufik Budi)

Kesejahteraan Guru Ngaji

Sugeng menambahkan, sinergi dan kerja sama dengan masyarakat sekitar akan terus terjalin ke depan. TIS Petroleum juga untuk menggandeng pengusaha lokal dalam pengadaan mebel untuk sekolah-sekolah di wilayah setempat.

“Ke depan, kami akan melibatkan pengusaha setempat untuk memenuhi kebutuhan bantuan ke sekolah-sekolah. Dengan cara ini, kami juga bisa memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini,” katanya.

Sugeng menekankan bahwa keberhasilan TIS dalam mengelola Wilayah Kerja Blora tidak hanya dilihat dari sisi operasional, tetapi juga dari kontribusi sosialnya. TIS Petroleum akan terus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan sosial di tengah masyarakat.

“Saat ini, kami memang hanya mengeksploitasi satu sumur di Lapangan RBG Blok I, yaitu sumur RBG-3B. Namun, hal ini tidak mengurangi komitmen kami untuk terus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

“Kami sebagai KKKS dari SKK Migas, terus berupaya agar berbagai program CSR yang dijalankan bisa tepat sasaran,” lanjut dia.

Lebih jauh lagi, Sugeng mengungkapkan bahwa bantuan ini bukanlah yang terakhir. Tak hanya untuk pengadaan sarana pendidikan, juga akan dibuka ruang bagi program-program lain, seperti peningkatan kesejahteraan para guru dan pelatihan bagi masyarakat.

“Tanggung jawab kami tidak hanya pada eksplorasi dan produksi, tapi juga pada kesejahteraan dan pembangunan masyarakat di sekitar wilayah kerja kami,” tandas Sugeng.

KH. Hartono, salah satu guru di Madrasah Diniyah Umsyahhamia, turut menyampaikan apresiasinya atas bantuan tersebut. Menurutnya, kondisi sarana pendidikan di madrasah yang sebelumnya sangat memprihatinkan kini mulai membaik.

“Kami sangat berterima kasih kepada TIS. Bantuan ini sangat bermanfaat, terutama bagi anak-anak yang sebelumnya belajar dengan meja dan kursi yang sudah rusak. Dengan fasilitas baru, mereka bisa belajar dengan lebih nyaman,” ungkap Kiai Hartono.

Lebih lanjut, KH. Hartono berharap bantuan seperti ini dapat terus berlanjut, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah tersebut. Menurutnya, terdapat 155 santri yang setiap sore mengaji di Madrasah Umsyahhamia mulai dari TPQ, hingga kelas 1-6.

“Kami berharap ke depan bisa ada lebih banyak bantuan, terutama untuk kesejahteraan para guru. Saat ini, guru-guru ngaji di sini tidak mendapatkan honor tetap dan sering kali harus menggunakan uang pribadi untuk kebutuhan madrasah. Bantuan ini merupakan angin segar bagi kami dan semoga bisa menjadi awal dari perubahan yang lebih baik,” harapnya.

Editor : Enih Nurhaeni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network