Layanan Online
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah De Francisco Da Silva Tavares menjelaskan, gedung perpustakaan yang baru saja diresmikan perluasannya oleh Pj Gubernur, saat ini sudah berusia 37 tahun.
Ditambahkan, perluasan Fisik Gedung Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan pembangunan JPO telah selesai dilaksanakan 100 persen, sejak Maret sampai Oktober 2024. Tercatat, pagu alokasi anggaran DAK dari Perpusnas RI untuk perluasan Gedung Perpustakaan sebesar Rp4.499.532.000, dapat terserap untuk tiga proyek dengan total kontrak Rp4.498.998.103 atau sebesar 99, 98%, dan anggaran APBD Provinsi Jateng total Rp1.845.000.000, termanfaatkan untuk proyek JPO, interior dan mebel sebesar Rp1.716.616.520, atau terserap 85%.
“Jadi, luasannya bertambah 1.175 meter persegi atau bertambah dari kondisi gedung yang sudah ada, gedung di belakang ada 3 ribu meter persegi, sehingga total saat ini 4.175 meter persegi itu dari DAK dari Perpusnas,” kata Fransisco.
Menurutnya, tingkat kunjungan sampai setahun bisa sampai 7 ribu-10 ribu orang per tahun. Setiap hari bisa seratusan orang berkunjung. Dengan adanya perbaikan, harapannya ada peningkatan kunjungan baik langsung maupun online.
“Karena online, kita ada aplikasi kunjungan online yaitu IJateng. Dengan kunjungan remaja, anak-anak, dan orang tua,” ujarnya.
Adapun untuk penambahan ruang audiovisual dilakukan agar ruang kian representatif untuk memutarkan film, terutama dokumenter. Salah satunya, film dokumenter perjalanan gubernur Jawa Tengah sejak dulu sampai sekarang. Ada pula, JPO yang fungsinya untuk memudahkan pengunjung.
Pustakawan Ahli Madya sekaligus Ketua Kelompok Penerbitan Perpusnas RI, Edi Wiyono menyampaikan, pihaknya terus mempercepat akselerasi pemanfaatan layanan perpustakaan yang ada di daerah.
“Jateng tahun 2024 ada enam locus untuk DAK. Kalau gedung yaitu ada dua. Satu, pembangunan di Banjarnegara, serta Perpustakaan Provinsi Jateng, yaitu hanya perluasan saja. Tapi ada menu DAK seperti perabot, TIK, dan bahan pustaka. Semuanya ada tujuh perpustakaan yang kita intervensi untuk bantuan DAK,” terangnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait