JAKARTA, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Kejadian Google yang menampilkan kurs dolar AS senilai Rp8.170 menimbulkan pertanyaan, mengapa nilai tukar di Google berbeda dengan yang ada di pasar keuangan resmi?
Google mendapatkan data nilai tukar dari berbagai sumber, termasuk penyedia layanan keuangan pihak ketiga. Namun, terkadang terjadi kesalahan dalam pembaruan data yang menyebabkan tampilan kurs menjadi tidak akurat.
Pakar keuangan menjelaskan bahwa data yang ditampilkan di Google bukanlah data real-time dari pasar valuta asing (forex), melainkan angka yang diambil dari berbagai sumber yang mungkin mengalami delay atau gangguan teknis.
Selain itu, nilai tukar yang sebenarnya berlaku di pasar sering kali dipengaruhi oleh faktor lain seperti kebijakan moneter, suku bunga, dan kondisi ekonomi global.
Perbedaan kurs ini juga bisa disebabkan oleh mekanisme pembaruan data di Google yang tidak selalu sinkron dengan nilai tukar interbank atau nilai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Masyarakat diimbau untuk mengacu pada sumber resmi seperti Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya jika ingin mengetahui kurs yang lebih akurat.
Sampai saat ini, Google belum memberikan pernyataan resmi terkait anomali kurs dolar ini. Namun, banyak warganet yang tetap memperbincangkan fenomena ini dengan berbagai spekulasi dan humor.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait