DEMAK, iNEWSJOGOSEMAR.ID - Peredaran rokok ilegal di Kabupaten Demak tak hanya merugikan negara, tetapi juga membawa dampak serius bagi kesehatan masyarakat. Rokok yang tidak melalui proses pengawasan resmi dikhawatirkan mengandung zat berbahaya yang lebih tinggi dibandingkan rokok legal.
Menurut Arie Kusnawa, Analis Pangan Biro Isda Provinsi Jawa Tengah, salah satu alasan utama masyarakat membeli rokok ilegal adalah karena harganya lebih murah. Namun, mereka tidak menyadari bahwa produk ini tidak melewati uji kelayakan dan dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.
“Rokok ilegal sering kali dibuat dengan bahan baku yang tidak terkontrol dan proses produksi yang tidak higienis. Hal ini meningkatkan risiko gangguan pernapasan, kanker paru-paru, serta penyakit kronis lainnya,” ungkap Arie.
Selain dampak kesehatan, rokok ilegal juga membawa dampak sosial yang besar. Anak-anak dan remaja menjadi kelompok yang paling rentan terpapar produk ini karena harganya yang lebih murah dan mudah diperoleh di pasaran tanpa pengawasan ketat.
Sekretaris Daerah Demak, Akhmad Sugiharto, menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk menekan dampak negatif rokok ilegal. Salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah guna meningkatkan kesadaran generasi muda akan bahaya rokok ilegal.
“Kita tidak hanya berbicara tentang ekonomi dan pajak, tetapi juga masa depan generasi muda. Rokok ilegal dapat menjadi pintu masuk bagi anak-anak untuk menjadi perokok aktif sejak dini, yang nantinya akan berdampak pada produktivitas dan kesehatan mereka,” ujar Akhmad Sugiharto.
Selain itu, rokok ilegal juga merugikan industri rokok legal yang membayar pajak dan mematuhi peraturan kesehatan. Ketidakseimbangan ini berpotensi menurunkan pendapatan negara dari cukai dan menghambat program kesehatan yang didanai dari pajak rokok.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait