KUDUS, iNEWSJOGLOSEMAR.ID - Selain fokus pada eks pekerja PT Sritex yang terkena PHK, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan perhatian terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar lingkungan pabrik.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Sukoharjo untuk mendata pelaku UMKM terdampak.
"Saya sudah koordinasi dengan Bupati (Sukoharjo) agar mendata pelaku UMKM. Nanti kita akselerasi juga agar dampak sosial bisa kita minimalisir," katanya.
UMKM di sekitar pabrik Sritex selama ini bergantung pada keberadaan para buruh sebagai pelanggan utama mereka. Dengan adanya PHK massal, daya beli masyarakat di sekitar pabrik pun mengalami penurunan.
Mantan Kapolda Jateng ini juga menyebut, berdasarkan data terbaru terdapat hampir 22 perusahaan yang siap menampung eks pekerja Sritex jika mereka tidak terserap di dunia kerja lain.
Pemprov Jateng terus mengawal proses penyerapan tenaga kerja ini agar para buruh yang terkena PHK tidak mengalami kesulitan ekonomi yang berlarut-larut. Selain itu, komunikasi dengan perusahaan terus dilakukan untuk memastikan kesiapan mereka dalam menyerap pekerja.
Menurut Luthfi, tantangan utama dalam penyerapan tenaga kerja ini adalah banyaknya jumlah buruh yang terkena PHK serta domisili mereka yang tersebar di berbagai daerah, bukan hanya di Sukoharjo. Oleh karena itu, prosesnya perlu waktu dan seleksi yang matang.
Selain dunia usaha, Pemprov Jateng juga menggandeng sektor pendidikan dan pelatihan kerja untuk membantu para eks pekerja Sritex agar memiliki keterampilan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
Ke depan, Pemprov Jateng juga akan mengadakan bursa kerja khusus bagi eks pekerja Sritex agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan dengan lebih cepat dan sesuai dengan keahlian mereka sebelumnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait