Patahan Ketiga: Bendan Duwur ke Hutan Tinjomoyo
Patahan mayor ketiga berada di timur laut Semarang, mulai dari Bendan Duwur hingga Hutan Tinjomoyo. Meski belum banyak kasus kerusakan parah, jalur ini tetap perlu diwaspadai karena berada dalam pengaruh dua mega sesar utama: Sesar Kaligarang dan Sesar Baribis.
Sesar Kaligarang dan Baribis Pengaruhi Aktivitas Geologi
Heru menjelaskan bahwa ketiga jalur patahan mayor di Semarang sangat dipengaruhi oleh dua sesar utama yang membentang di Jawa, yaitu Sesar Kaligarang dan Baribis. Kedua sesar ini menjadi pemicu terbentuknya patahan-patahan minor di kawasan Semarang selatan.
“Secara geologis, Kota Semarang dipengaruhi oleh dua mega sesar utama, yakni Sesar Kaligarang dan Sesar Baribis,” ujarnya.
Struktur Tanah Membahayakan Bangunan
Wilayah patahan di Semarang umumnya tersusun dari batuan tua Formasi Kerek dan Kalibeng yang memiliki kandungan lempung tinggi. Jenis tanah ini bersifat ekspansif, mengembang saat basah dan menyusut saat kering, sehingga membuat bangunan lebih cepat rusak.
“Swelling atau pengembangannya tinggi. Jika dibiarkan, bangunan akan mudah rusak. Ini menjadikan kawasan tersebut rawan terhadap bencana geologi,” jelas Heru.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait