SEMARANG, iEWSJOGLOSEMAR.ID — Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNNP Jateng) meluncurkan pendekatan cerdas untuk memerangi narkoba dari akar rumput. Bertempat di Kelurahan Purwoyoso, Kota Semarang, BNNP Jateng menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Lifeskill selama tiga hari, dari 17 hingga 19 Juni 2025, yang menyasar 15 ibu rumah tangga dari wilayah rawan narkoba.
Pelatihan ini tidak sekadar ajang pemberdayaan, melainkan bagian dari strategi soft approach BNN dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba melalui penguatan ekonomi keluarga. Para peserta dilatih mengolah ikan bandeng menjadi abon, dilengkapi keterampilan pengemasan dan pemasaran.
Ibu adalah Benteng Terkuat Melawan Narkoba
Dalam penutupan acara, Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika.
“Saat ini, keluarga harus menjadi garda terdepan dalam melawan narkoba. Jika ibu dan keluarganya sibuk berkegiatan positif dan produktif, maka kemungkinan terjerumus ke penyalahgunaan narkoba akan sangat kecil,” tegas Agus Rohmat.
Ia juga mengingatkan bahwa bahaya narkotika tak hanya soal sabu atau ganja, tetapi juga zat adiktif lain seperti psikotropika dan alkohol yang disalahgunakan.
Pelatihan berlangsung interaktif dan aplikatif. Para peserta dibimbing mulai dari: Pengolahan bahan dasar ikan bandeng, Teknik pengemasan, Strategi pemasaran, dan Cara mendaftarkan produk secara legal.
Setelah pelatihan, mereka menerima bantuan berupa alat dan bahan produksi, sebagai bentuk dukungan berkelanjutan dari BNNP Jateng.
Dukungan juga datang dari Plt. Lurah Purwoyoso, Bagus Sudjanarka, S.H., yang hadir langsung dan memberikan komitmen fasilitas promosi.
“Kami siap menyediakan display khusus di kantor kelurahan sebagai etalase promosi produk hasil karya para peserta pelatihan ini,” ungkapnya.
Para peserta dibagi dalam tiga kelompok kreatif dengan nama unik yang mencerminkan semangat perubahan: JESSS, BERSINAR, dan TULUNGO. Masing-masing mempersembahkan yel-yel khas sebagai wujud antusiasme mereka terhadap pelatihan ini.
Salah satu peserta, Ibu Jumiyen, mengaku tak memiliki keterampilan khusus sebelumnya. Namun setelah pelatihan, ia merasa lebih percaya diri dan optimistis.
“Awalnya saya tidak punya keahlian, tapi sekarang saya bisa bikin abon bandeng, tahu cara jualan, bahkan cara daftarin produk ke pemerintah. Terima kasih BNN, sekarang saya punya harapan baru!”
Upaya Bangun Mental Mandiri dan Jaring Sosial Sehat
Bimtek ini bukan hanya transfer keterampilan teknis, tapi juga membentuk mental kemandirian dan ketahanan keluarga, serta membangun jejaring sosial dan ekonomi sehat di kawasan yang selama ini dikenal rawan narkoba.
Kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, terutama dalam penguatan keluarga sebagai pusat pencegahan narkoba.
BNNP Jateng mengajak masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, untuk menjadi agen perubahan. Dari dapur rumah tangga, mereka bisa berkarya, berdaya, dan bermakna, menjauhkan keluarga dari ancaman narkoba.
"Karena narkoba bukan hanya menghancurkan masa depan, tetapi juga merusak fondasi keluarga. Maka dari itu, mari jadikan keluarga sebagai pusat ketahanan, tempat tumbuhnya nilai dan harapan."
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait