Prof. Suharnomo juga mengungkapkan bahwa Undip kini menempati peringkat 624 dunia, naik 101 peringkat dari tahun lalu. Lima program studi Undip telah masuk dalam 500 besar dunia, dan waktu tunggu kerja lulusannya termasuk tercepat secara nasional.
“Gagasan dari Menteri P2MI sangat luar biasa, tidak hanya bagi Undip, tetapi juga bagi bangsa. Ini adalah peluang besar, sebab jumlah pengangguran sarjana masih tinggi, padahal potensi kerja global sangat terbuka,” jelas Suharnomo.
Layanan unggulan di UNDIP Migrant Center mencakup:
1. Informasi peluang kerja luar negeri dan pemetaan minat
2. Pelatihan keterampilan, bahasa, soft skill, dan edukasi keuangan
3. Sertifikasi kompetensi dan job matching terintegrasi
4. Persiapan kesehatan, budaya, dan mental
Lokasi pusat migran ini berada di Sekolah Vokasi (SV) Undip dan dikelola oleh tim akademik yang berpengalaman. Pusat ini juga terbuka bagi lulusan kampus lain di Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri secara legal dan profesional.
Langkah strategis Undip bersama Kementerian P2MI ini membuktikan bahwa kolaborasi kampus dan pemerintah mampu mendorong mahasiswa menjadi aktor global, bukan hanya pencari kerja domestik. Kolaborasi ini juga sejalan dengan komitmen Undip untuk menghadirkan lulusan bermartabat dan bermanfaat.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait