SEMARANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Hujan mulai turun ketika Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, tengah memberikan sambutan di panggung terbuka Amphitheater Awanncosta, Semarang, Sabtu (28/6/2025) sore. Awan menggelap, angin bertiup pelan, dan penonton mulai melirik ke langit.
Beberapa panitia bergegas membawakan payung ke panggung, berusaha melindungi sang pejabat negara dari rintik yang mulai turun deras. Padahal, beberapa menit sebelumnya, suasana masih bersahabat.
Albert Dwijaya, Presiden Direktur Awann Group memberikan sambutan pembuka dalam cuaca mendung tanpa tetesan air. Berikutnya, sambutan Wali Kota Semarang Agustina Wiludjeng pun berlangsung lancar di bawah langit yang masih terlihat menahan hujan.
Namun baru sekitar lima menit Irene Umar berbicara, langit seperti pecah. Saat itulah sosok pria berbaju hitam dan celana jins mulai tampak mondar-mandir di sekitar area panggung.
Ia berjalan cepat, seolah mengitari venue, mulutnya terlihat komat-kamit. Beragam mantra dan doa dipanjatkan. Pandangannya tajam namun tak menuju titik tertentu. Bahkan mengabaikan orang-orang di sekitarnya.
Ia adalah Joko Santosa, pawang hujan yang lebih akrab disapa Joko Menthik.
Tak disangka, hujan yang semula deras mendadak mulai mereda. Namun, Jokk masih sibuk keliling panggung. Para penonton yang kabur berteduh mulai kembali ke arena acara. Payung yang melindungi kepala Wamen juga kembali ditutup.
Penampilannya sangat sederhana, tak mencolok. Bertopi, tak membawa alat apa pun. Tidak ada dupa, tidak ada kemenyan. Tapi gerakannya penuh konsentrasi.
“Ritualnya semalam sudah saya lakukan, ya pakai dupa dan sebagainya. Kalau siang begini, cukup konsentrasi dan komunikasi,” ujarnya pelan sambil menunjukkan foto perlengkapan ritual dari layar ponselnya.
Joko mengaku sudah menyampaikan kepada panitia bahwa kemungkinan hujan tetap ada pada sore itu. “Saya sudah bilang, hari ini tetap hujan. Tapi semoga bisa terkondisikan. Acara tetap bisa jalan, meski mungkin ada hujan tipis-tipis,” ungkapnya dengan tenang.
Menurut Joko, permintaan jasanya memang meningkat selama musim acara luar ruangan. Dalam sehari, ia bisa menerima lebih dari satu undangan ritual pemindahan hujan.
“Hari ini saja, saya sebenarnya juga dapat panggilan di PRPP, tapi saya tolak. Sudah janji ke panitia di sini dulu,” katanya sambil melirik langit yang mulai terang kembali.
Acara bertajuk Awanncreative & Grand Opening Gallery Art and Exhibition Redmiller Blood ini dihadiri ratusan orang dari berbagai kota. Meski sempat diguyur gerimis, suasana tetap meriah dengan pameran seni, pertunjukan musik, dan penampilan kreatif lainnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait