Peluncuran forum ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh elemen yang hadir: dari legislatif, pemerintah kecamatan, hingga tokoh masyarakat. Komitmen ini mencakup: Mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, Mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan, Menolak segala bentuk diskriminasi, dan Menjadi mitra aktif pemerintah dalam upaya perlindungan.
Acara ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Semarang Siti Roika, S.Pd, Camat Semarang Timur Akbar Ali Nurdin, S.H. K.P, dan Ketua Garpu Perak Kota Semarang Drs. Hari Waluyo, M.M. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan forum yang dianggap sebagai lompatan besar dalam advokasi perlindungan perempuan dan anak berbasis komunitas.
“Budaya patriarki selama ini membuat isu kekerasan hanya ditangani dari sisi perempuan. Padahal keterlibatan laki-laki justru sangat krusial untuk menghentikannya,” ungkap Siti Roika.
Kehadiran Garpu Perak di Semarang Timur diharapkan menjadi awal dari gerakan luas yang melibatkan pria di seluruh wilayah Kota Semarang. Forum ini juga ingin menghapus stereotip bahwa ayah hanya pencari nafkah, tetapi juga pelindung dan pengasuh aktif.
"Garpu Perak menjadi pengingat bahwa rumah yang aman tidak cukup hanya dengan pagar tinggi, tapi juga dengan kehadiran ayah yang peduli dan terlibat," kata dr. Noegroho dalam penutupnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait