Selain itu, mereka berencana mengembangkan pojok pengawasan digital untuk edukasi publik, serta menargetkan penerbitan buku ber-ISBN berisi kumpulan tulisan kader dari 35 kabupaten/kota pada akhir 2025.
“Kami ingin membuat karya monumental sebagai kontribusi nyata dalam membangun ekosistem pengawasan partisipatif di Jawa Tengah,” ungkap salah satu perwakilan peserta.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jawa Tengah, Nur Kholiq, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam mengawal proses demokrasi.
“Kami berharap para kader ini tidak hanya berhenti setelah pelatihan, tapi terus berfungsi dan bergerak demi Pemilu 2029 yang bermartabat,” ujarnya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
