Pencarian masih difokuskan pada tiga remaja perempuan yang belum ditemukan: C.P.M. (16), A.F. (13), dan S.R. (12). Tim mempersempit aliran sungai dan menggunakan jaring untuk menghambat laju hanyutan sambil terus menyisir titik-titik rawan.
Tragedi bermula ketika delapan santriwati terseret arus Sungai Lusi pada Kamis pagi. Tiga berhasil diselamatkan warga, dua ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara tiga lainnya masih hilang. Setiap menit bagi tim SAR terasa berjalan lebih cepat dari aliran sungai yang mereka hadapi.
Kasi Humas Polres Blora, Iptu Midiyono, mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area pencarian. "Setiap perkembangan terbaru akan disampaikan melalui kanal resmi," ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. Ia menilai kehadiran anggota seperti Brigpol Titis menunjukkan bahwa kemampuan dan pengabdian dalam misi kemanusiaan tidak bergantung pada satuan maupun gender.
"Kehadiran Brigpol Titis memperlihatkan bahwa Polwan juga mempunyai kemampuan dan pengalaman yang tidak kalah dari polisi laki-laki," katanya.
Editor : Enih Nurhaeni
Artikel Terkait
