JAKARTA - Pesawat Garuda DC-9 “Woyla” bernomor penerbangan 206 dengan rute Jakarta-Medan, dibajak lima anggota radikal “Komando Jihad” pada 28 Maret 1981 pukul 10.00. Pesawat membawa 48 penumpang dan lima kru.
Pembajakan yang dipimpin Imran bin Muhammad Zein itu berlangsung saat pesawat baru lepas landas usai transit lebih dulu di Palembang.
BACA JUGA:
4 Menteri Ingin Nyapres, Mahfud MD: Tak Ada Larangan, Tidak Harus Mundur dari Kabinet
Penyandera memerintahkan Kapten Pilot Herman Rante dan Kopilot Hedhy Djuantoro untuk membawa pesawat dengan 48 penumpang dan lima kru (dua penerbang dan tiga pramugari) ke luar wilayah Indonesia.
Mendengar pembajakan tersebut, Presiden Suharto memanggil Kapusintelstrat, LB Moerdani ke Cendana. Dia pun langsyng memerintahkan Asisten Operasi Kopassandha, Letkol Sintong Pandjaitan untuk membuat rencana operasi pembebasan dengan 35 personel.
BACA JUGA:
Mbah Moen Ungkap Cara Gus Dur Sedekah Tiga Koper Uang Rp3 Miliar
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait