MADIUN - Dua kubu perguruan silat bentrok di kawasan Jalan Basuki Rahmat, Stasiun Besar Madiun, hingga Jalan Candi Sewu Kota Madiun, Minggu (22/5/2022) sore. Akibatnya, suasana mencekam hingga meresahkan warga.
Hujan batu mewarnai bentrokan dua kubu perguruan silat terbesar di Madiun ini. Mereka saling lempar batu, hingga mengakibatkan beberapa sepeda motor rusak, dan seorang pesilat tergeletak akibat bentrokan.
BACA JUGA:
Cak Imin Terang-terangan Ingin Jadi Capres 2024 jika Gabung KIB
Bentrokan kedua kubu perguruan silat tersebut baru berhenti, saat aparat gabungan dari Polri dan TNI datang melerai. Salah seorang tokoh perguruan silat Kota Madiun, Hendri Tri Sugara menyesalkan terjadinya bentrokan akibat kurangnya antisipasi aparat keamanan.
"Aparat keamanan kurang mengantisipasi hal ini. Padahal informasi akan adanya tawuran sudah beredar sejak dua hari sebelumnya. Kami berharap kejadian ini tidak berulang," tegas Hendri.
BACA JUGA:
Kode Jokowi soal Capres 2024: Mungkin yang Kita Dukung Ada di Tempat Ini
BACA JUGA:
Sadis! Pemuda Tewas Bersimbah Darah, Terluka 7 Tusukan Pedang Samurai
Pernyataan Hendri tersebut, dengan tegas dibantah Kapolres Madiun Kota, AKBP Suryono. "Kami telah melakukan antisipasi dengan menggelar penyekatan massa di sejumlah titik," tegasnya.
Menurutnya, kejadian bentrokan terjadi setelah massa dari salah satu perguruan silat menggelar halal bihalal dan berkonvoi di Kota Madiun. Dalam perjalanan pulang, konvoi massa perguruan silat melintas di basis massa perguruan silat lain, hingga terjadilah bentrokan.
BACA JUGA:
Cincin Tak Bisa Lepas di Jari Nenek 73 Tahun, 5 Pemadam Kebakaran Dikerahkan
Bentrokan ini merupakan yang kedua kalinya dalam sepekan terakhir di Kota Madiun. Sebelumnya, massa dari perguruan silat yang sama juga terlibat bentrokan pasca-menggelar acara halal bihalal.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto
Artikel Terkait