Sementara itu, Pelaksana Tugas (Pj) Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo, meminta warga untuk tidak panik menghadapi penutupan Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Piyungan Bantul. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota akan bertanggung jawab terhadap penanganan sampah.
"Kami sudah menghitung berapa kapasitas sampah yang bisa diletakkan di depo maupun truk sampah, atau di lokasi yang sudah disepakati," ungkapnya.
Dengan demikian, diharapkan situasi akan terkendali dan warga tidak perlu khawatir. Semua sudah dipetakan berdasarkan perhitungan sehingga pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta dapat teratasi.
Singgih juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Ia meminta masyarakat agar membuang sampah di depo yang sudah dibuka sebagai langkah mandiri.
"Depo-depo sampah sudah kami buka dan akan dibuka secara bertahap. Kami membuka untuk sampah mandiri, bukan sampah dari gerobak. Setelah lokasi yang disebutkan sudah siap, kami akan membuka lagi," lanjutnya.
Sementara itu, pihaknya sedang menyiapkan tiga lokasi pembuangan sampah sementara. Ia telah menyiapkan tiga lokasi selama TPA Piyungan Bantul ditutup selama 1,5 bulan.
"Beberapa lokasi sudah kami siapkan, termasuk empat lokasi di Cangkringan. Keempat lokasi ini kami persiapkan untuk menangani sampah sementara selama kurang lebih 40 hari," jelasnya.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar