Meski telah berhasil membuat tempe dengan kualitas memadai, namun Suryadi belum menjadikan sebagai sumber penghasilan utama. Dia memilih bekerja menjadi karyawan pabrik dan berjualan pakaian.
Akan tetapi, dua pekerjaan itu dinilai tidak sebanding dengan penghasilan dan tenaga yang dikeluarkan. Hingga, dia membulatkan tekad menekuni usaha pembuatan tempe. Pilihannya kali ini berbuah manis, karena usaha dirintis sejak 20 tahun lalu berhasil menjadi sorotan masyarakat.
“Usaha tempe ini berhasil meraup keuntungan Rp10 juta – Rp15 juta per bulannya,” lugas dia.
Dibanderol harga mulai Rp1.000 – Rp4.000 per bungkus, tempe buatan Suryadi telah membanjiri pasar-pasar tradisional dan dipasok ke sejumlah rumah makan. Meski demikian, Suryadi tetap memprioritaskan masyarakat sekitar rumahnya sebagai konsumen utama.
“Saya ini sering beli tempe Pak Suryadi sebagai bahan baku keripik tempe saya. Enak, murah, terpercaya dan pastinya saya juga sering dapat bonus sebagai pelanggannya,” ujar Mu’awanah, pengusaha keripik tempe Karangsari, Kendal.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto