Go Export
Melalui program Rumah BUMN yang diinisiasi BRI, Yuta mendapatkan berbagai pelatihan, pembinaan, dan pameran. Dia mengaku sangat terbantu sehingga bisa mengembangkan bisnisnya lebih lanjut.
Program ini juga memberikan akses pasar yang lebih luas, sehingga kue semprong buatannya kini dikenal di berbagai negara. Dengan kegigihan dan ketekunan, Yuta berhasil menembus pasar ekspor setelah 7 tahun membangun usaha kue semprong.
“Kalau untuk pasar kita lokal dan nasional. Terus kalau keluar saya pernah kirim ke Kanada, cukup banyak waktu itu 1.000 pcs lebih. Terus ke Belgia, Meksiko, Turki juga kirim, masih banyak negara lainnya. Pernah kirim juga Australia. Kalau Jepang masih sampel, terus siap ke Singapura pernah kirim beberapa kali,” tandasnya.
Yuta Endang Pujiastuti menuturkan bahwa usia bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan. Dengan semangat dan tekad yang kuat, kue semprong khas Semarang buatannya kini berhasil menggoda lidah tiap negara, mengukir prestasi dan kebanggaan bagi Indonesia di kancah internasional.
Sementara itu, Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati, menyampaikan tengah membina lebih dari 7.000 UMKM dari berbagai daerah di Jawa Tengah. UMKM bisa bergabung secara gratis dan mendapatkan beragam pelatihan agar lebih berkembang.
“Untuk kegiatan di sini di antaranya adalah pelatihan-pelatihan. Rumah BUMN Semarang ini milik BRI ada 54 titik di seluruh Indonesia. Tujuannya yaitu agar UMKM bisa go modern, go online, go digital, dan terakhir go export atau go global,” tegas perempuan yang akrab disapa Tia tersebut.
Editor : Enih Nurhaeni