Ekspor ke Belanda
Bukan hanya pada kemasan baru, Luna juga melakukan inovasi produk. Kini dia memperkenalkan varian baru dengan rasa cokelat premium. Harga yang ditawarkan cukup kompetitif yakni Rp20.000 per kemasan.
“Kemarin, ketika menjelang Lebaran Idul Fitri kita bisa ekspor 100 pouch onde-onde ketawa dan kue kering ke Belanda,” ujarnya.
Saat ini, kapasitas produksi Luna telah mencapai 10 kilogram tepung per hari yang dipasarkan ke 13 rest area dan pusat oleh-oleh di Kota Semarang. Selain itu, dia juga memanfaatkan platform online marketplace.
“Untuk produksi dibantu saudara, suami, dan anak. Saya bersyukur memiliki keluarga yang selalu mendukung dalam usaha ini. Saya ingin terus mengembangkan produk lokal dan membuka peluang pasar baru, baik di dalam maupun luar negeri," tutur Luna.
Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati, mengungkapkan bahwa lebih dari 7.000 UMKM telah bergabung di Rumah BUMN Semarang. Mereka mendapatkan sejumlah manfaat, termasuk pelatihan tentang pengemasan produk, pemasaran, termasuk fotografi produk.
"Mereka mendapatkan berbagai pelatihan untuk mengembangkan usahanya. Beberapa produk UMKM juga dipamerkan di showcase Rumah BUMN Semarang," jelasnya.
Rumah BUMN Semarang juga memberikan informasi mengenai produk-produk BRI, serta akses permodalan yang dapat membantu pengembangan usaha UMKM. Dengan bimbingan dan dukungan dari Rumah BUMN, UMKM diharapkan semakin tumbuh dan berkembang.
"Pelatihan yang diberikan bertujuan untuk memberdayakan UMKM agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” tandasnya.
Editor : Enih Nurhaeni