SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Standing motor, atau angkat roda depan sepeda motor, bukan sekadar manuver atraktif di jalanan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang tujuan sebenarnya di balik aksi ini. Fenomena yang berasal dari dunia balap motorcross dan flat track, kini menjadi tren yang menarik bagi banyak pengendara, terutama di kalangan anak muda yang mencari cara untuk mengekspresikan keberanian dan keterampilan berkendara.
Menurut sejarahnya, angkat roda depan atau wheelie pertama kali dipraktikkan dalam balapan motorcross sebagai teknik untuk memperoleh akselerasi yang lebih cepat dan mengatasi rintangan di lintasan. Pembalap menggunakan teknik ini untuk mengangkat roda depan sepeda motor saat memulai balapan, memanfaatkan torsi mesin yang kuat untuk meluncur melewati permukaan tanah yang tidak rata.
Awal mulanya wheelie ini adalah peristiwa yang terjadi di balap motorcross saat melakukan start. Pembalap selalu berusaha mendapatkan tempat terdepan selepas start, terutama balapan motorcross yang dilepas posisinya sejajar dalam satu garis Start.
Pembalap akan menahan bukaan gas agar mesin berputar berada dikemampuan puncak torsinya. Torsi yang dihasilkan mesin-mesin motorcross memiliki energi putar yang sangat kuat, sehingga ketika kopling dilepas, mudah sekali ban depan terangkat.
Saat di lintasan lurus, pembalap motorcross sengaja membuat roda depan melayang di atas tanah dengan tujuan melewati permukaan tanah yang tidak rata tanpa diganggu guncangan. Awal mula angkat ban depan ini tidak berawal untuk aksi hiburan atau sebagai tanda nyali keberanian namun sesungguhnya dari upaya pembalap mendapatkan akselerasi mencapai posisi terdepan dengan terkendali dan bagian dari teknik membalap di lintasan motorcross.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto