Proses pembuatan tape ketan dimulai dari pemilihan ketan berkualitas super yang dicuci bersih. “Kami masih memasak secara manual dengan bahan bakar kayu,” jelas Sri Puji.
Setelah matang, ketan dicampur dengan perasan daun katuk dan dikukus kembali. Ketan dingin kemudian dicampur dengan ragi dan dibungkus daun gayam.
"Bungkusnya dengan daun gayam yang sudah dibersihkan dan digulung, lalu disimpan selama dua hari sampai matang," tambah Sri Puji.
Keunikan tape ketan khas Tukang ini telah menarik perhatian hingga ke luar negeri. "Ada yang membawanya ke Taiwan, Saudi Arabia, Hong Kong, dan Australia sebagai oleh-oleh," cerita Sri Puji dengan bangga.
Sri Puji berharap usahanya akan terus berkembang, membawa tape ketan khas Tukang semakin dikenal. Dengan usaha dan ketekunan, Sri Puji Astuti terus menjaga warisan kuliner lokal sambil berinovasi untuk masa depan.
"Mudah-mudahan berkembang terus usaha kami," harapnya.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto