get app
inews
Aa Text
Read Next : Pertamina Patra Niaga Tegas Berantas SPBU Curang di Yogyakarta

Merapi Level III Siaga: Guguran Lava dan Gempa Terus Terjadi

Senin, 05 Agustus 2024 | 06:47 WIB
header img
Merapi Level III Siaga: Guguran Lava dan Gempa Terus Terjadi (Pos Pengamatan Kaliurang)

JOGJA, iNewsJoglosemar.id - Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah, kini berada pada Level III (Siaga). Berdasarkan pengamatan visual pada Senin, 5 Agustus 2024, dari pukul 00:00 hingga 06:00 WIB, gunung api ini menunjukkan aktivitas yang signifikan.

Gunung Merapi terlihat jelas dengan asap kawah utama berwarna putih yang mencapai ketinggian sekitar 150 meter dari puncak. Cuaca berawan dan angin tenang ke arah barat. Pengamatan mencatat adanya 21 kali guguran lava yang mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1600 meter.

Dalam periode pengamatan ini, cuaca di sekitar Gunung Merapi berawan dengan suhu udara sekitar 17.1°C, kelembaban 70%, dan tekanan udara 918.7 mmHg. Selain itu, terjadi 20 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan durasi 43.8-166.96 detik, satu kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3 mm dan durasi 10.6 detik, serta satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3 mm dan durasi 6.8 detik.

Suraji, dalam laporan di laman magma.esdm.go.id, menyebutkan bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 km.

Lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar serta awan panas guguran terutama saat hujan di sekitar Gunung Merapi.

Suraji juga menambahkan, “Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.” Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

 

Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut