JOGJA, iNewsJoglosemar.id - Aktivitas Gunung Merapi yang terus meningkat kini berada pada Level III (Siaga), memicu kekhawatiran bagi masyarakat di sekitarnya. Laporan dari magma.esdm.go.id yang dibuat oleh Suraji pada Senin, 5 Agustus 2024, mencatat berbagai aktivitas vulkanik yang signifikan dari pukul 00:00 hingga 06:00 WIB.
Gunung Merapi teramati jelas dengan asap putih dari kawah utama yang mencapai ketinggian 150 meter dari puncak. Cuaca berawan dan angin tenang ke arah barat. Aktivitas yang teramati termasuk 21 kali guguran lava menuju Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1600 meter, serta gempa vulkanik yang terjadi secara konsisten.
Tercatat 20 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan durasi 43.8-166.96 detik, satu kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3 mm dan durasi 10.6 detik, serta satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3 mm dan durasi 6.8 detik. Cuaca di sekitar Merapi saat ini berawan dengan suhu udara 17.1°C, kelembaban 70%, dan tekanan udara 918.7 mmHg.
Dalam laporan tersebut, Suraji memberikan beberapa rekomendasi penting. Masyarakat di sektor selatan-barat daya seperti Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng, serta sektor tenggara seperti Sungai Woro dan Gendol diimbau untuk waspada terhadap guguran lava dan awan panas. Radius bahaya mencapai hingga 7 km dari puncak di beberapa sungai tersebut.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Merapi juga diminta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di dalam zona potensi bahaya. Ancaman bahaya lainnya termasuk lahar dan awan panas guguran terutama saat hujan di seputar gunung. “Suplai magma yang masih berlangsung dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya,” ujar Suraji.
Pihak berwenang terus memantau aktivitas Gunung Merapi dan akan segera meninjau kembali tingkat aktivitas jika terjadi perubahan signifikan. Masyarakat juga diingatkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto