Disutradarai oleh Bobby Prasetyo, film ini juga menjadi kolaborasi terbarunya dalam genre horor komedi bersama Starvision dan Chand Parwez Servia. Bobby, yang sebelumnya menggarap dua film horor di Starvision, memiliki keahlian dalam menyajikan komedi, seperti yang terlihat dalam film pendeknya berjudul "KTP" yang meraih penghargaan Karya Terbaik 1 FVE 2016 Kategori Umum. Film "Rumah Dinas Bapak" juga didukung oleh komika Erwin Wu sebagai konsultan komedi, serta skenario yang ditulis dengan apik oleh Evelyn Afnilia, yang menggabungkan elemen horor dan komedi secara solid.
“Bagi saya, 'Rumah Dinas Bapak' sangat personal, karena mengingatkan saya pada masa kecil di tahun 1990-an. Kombinasi antara horor dan komedi dalam satu film membuat saya sangat antusias. Rasanya seperti menyajikan dua rasa dalam satu masakan,” tambah Bobby Prasetyo, sutradara "Rumah Dinas Bapak".
Dodit Mulyanto juga turut membintangi film ini bersama aktor dan aktris lainnya seperti Putri Ayudya, Yasamin Jasem, Elang El Gibran, Ocatvianus Fransiskus, Sadana Agung, Fajar Nugra, Rukman Rosadi, Fatmah Faisal Nahdi, dan Egi Al Fariz. Dodit menambahkan bahwa pengangkatan kisah nyata yang pernah dialaminya ini menjadi penghormatan bagi almarhum bapaknya. Melalui film ini, penonton Indonesia bisa mengetahui kisah perjuangan sang bapak sebagai mantri hutan yang harus menghadapi para pembalak kayu (blandong).
“Kisah yang diangkat dari kehidupan nyata bapak saya ini membuat saya teringat kembali pada masa kecil saya. Mengenang kembali apa yang saya alami, ternyata tugas bapak saya sangat berat. Film 'Rumah Dinas Bapak' dijamin akan memberikan hiburan yang menakutkan namun tetap menghibur,” kata Dodit Mulyanto, pemeran utama film "Rumah Dinas Bapak".
Penulis skenario "Rumah Dinas Bapak," Evelyn Afnilia, juga menyatakan bahwa hal yang menarik dari film ini adalah adanya elemen komedi di tengah situasi horor yang mencekam. Selain itu, film ini juga memberikan gambaran tentang kehidupan masa kecil Dodit yang belum pernah diketahui oleh publik.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto