MAGELANG, iNewsJoglosemar.id - Gunung Merapi menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan pada periode pengamatan Kamis, 29 Agustus 2024, mulai pukul 00:00 hingga 06:00 WIB. Dilansir dari laman resmi Magma Indonesia (magma.esdm.go.id), Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masih berstatus Level III (Siaga).
Pengamatan visual mencatat bahwa puncak gunung tertutup kabut dengan intensitas 0-III, sehingga asap kawah tidak teramati. Meski begitu, cuaca di sekitar Gunung Merapi dilaporkan mendung dengan angin tenang yang berhembus ke arah timur. Aktivitas vulkanik lainnya yang terpantau adalah adanya lima kali guguran lava yang mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum mencapai 1300 meter.
Dalam pengamatan kegempaan, tercatat sebanyak 22 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3 hingga 38 mm dan durasi gempa bervariasi antara 27.88 hingga 165.72 detik. Kondisi ini menunjukkan bahwa suplai magma ke permukaan masih terus berlangsung dan berpotensi memicu terjadinya awan panas guguran.
Berdasarkan kondisi tersebut, masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk tetap waspada, terutama di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng yang memiliki potensi bahaya guguran lava hingga sejauh 7 km. Masyarakat juga diharapkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dalam situasi seperti ini, aktivitas di dalam daerah potensi bahaya sangat tidak dianjurkan. Masyarakat juga perlu waspada terhadap kemungkinan terjadinya lahar dan awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas gunung, pihak berwenang akan segera melakukan peninjauan ulang terhadap status level aktivitas Gunung Merapi.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto