SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Dian (38), seorang perempuan Semarang, tak menyangka bakal menderita kanker paru pada usia yang relatif muda. Sejak pertama kali didiagnosa, ia harus menjalani serangkaian pengobatan berat, termasuk kemoterapi, yang memerlukan biaya hingga miliaran rupiah.
"Saya tidak pernah menyangka bisa jatuh sakit di usia yang relatif muda. Saya pikir kanker itu hanya bisa diderita oleh orang tua, namun ternyata dokter juga mengatakan bahwa kanker semakin banyak diderita oleh anak muda," ungkap Dian.
Hingga kini, ia mesti bolak-balik ke Singapura untuk menjalani pengobatan. Beruntung, seluruh biaya pengobatan yang telah mencapai lebih dari Rp4,5 miliar itu sepenuhnya ditanggung oleh asuransi Generali Indonesia, yang telah Dian miliki selama tujuh tahun.
"Jujur, saat saya tahu, saya sempat khawatir akan proses pengobatan yang harus dilalui, karena membutuhkan waktu dan biaya tidak sedikit. Tapi Puji Tuhan, pengobatan saya hingga saat ini berjalan dengan baik dan sepenuhnya juga ditanggung dari manfaat asuransi kesehatan,” terangnya.
“Seluruh biaya pengobatan yang hingga saat ini mencapai nilai lebih dari Rp4,5 miliar sepenuhnya ditanggung oleh Generali Indonesia. Agen kami pun dengan sigap mendampingi melewati setiap masa-masa tersebut. Terima kasih Generali telah membuktikan janjinya pada saya," tambahnya.
Manajemen Generali Indonesia yang diwakili oleh Windra Krismansyah selaku Head of Corporate Communications menyerahkan bingkisan sehat kepada nasabah Dian dan Fendry (suami) di rumahnya kawasan Semarang Barat. Hadir pula financial planner Generali Indonesia, Yosephine Soemarni.
"Sudah merupakan bagian dari salah satu value Generali Indonesia, Deliver on The Promise, di mana kami sepenuhnya memenuhi janji kepada nasabah melalui pembayaran klaim sesuai dengan ketentuan polis. Nasabah selalu menjadi prioritas kami, dan seluruh aspek yang terkait dengan nasabah selalu menjadi perhatian kami, termasuk pembayaran klaim," jelas Windra.
Ia juga berharap dengan pengalaman dari nasabah ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memiliki proteksi, khususnya di tengah risiko kesehatan dan inflasi medis yang tinggi. "Dengan adanya proteksi asuransi, nasabah akan terlindungi secara finansial jika terjadi risiko sakit dan bisa tetap fokus menjalani pengobatan dan proses penyembuhan," lanjutnya.
Terkait pembayaran klaim, sepanjang Januari hingga Agustus 2024, Generali Indonesia telah membayarkan klaim senilai Rp866,5 miliar untuk lebih dari 189.000 kasus klaim. Dari total klaim ini, terjadi peningkatan sebesar 13,8% (year on year) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, dan dari total klaim ini 79%-nya merupakan klaim kesehatan.
Terus meningkatnya pembayaran klaim, khususnya pada klaim kesehatan, membuktikan masih tingginya risiko kesehatan yang juga dibarengi dengan tingginya inflasi medis yang memicu kenaikan harga obat-obatan maupun layanan medis. Hal ini terbukti dari hasil survei Willis Towers Watson, dalam 2024 Global Medical Trends yang mengungkapkan bahwa inflasi medis Indonesia diprediksi terjadi hingga 13%, lebih besar 4x lipat dari prediksi inflasi ekonomi Indonesia.
Editor : M Taufik Budi Nurcahyanto