Kronologi Penangkapan Aktor Misteri Gunung Merapi, Kelaparan 2 Hari di Makam

KARAWANG, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Pelaku pembunuhan aktor sinetron Misteri Gunung Merapi, Sandy Permana (46), akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian pada Rabu (15/1/2025). Pelaku yang bernama Nanang Irawan, dikenal juga sebagai Nanang Gimbal, ditangkap saat keluar dari tempat persembunyiannya. 

Menurut Aan Maryani, Kepala Desa Kutamukti, penangkapan tersebut terjadi ketika Nanang keluar dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, tempat ia bersembunyi selama dua hari. 

Baca Juga

Kelaparan Dua Hari di Makam, Nanang Gimbal Keluar Persembunyian Langsung Ditangkap Polisi

Kronologi Penangkapan

Nanang meninggalkan TPU karena kelaparan. Ia bermaksud mencari makan, namun hanya memiliki uang sebesar Rp2.500. Dalam kondisi tersebut, ia mendatangi sebuah klinik yang terletak tidak jauh dari pemakaman untuk meminta bantuan. 

Saat hendak masuk ke klinik, Nanang langsung disergap oleh polisi yang telah memantau pergerakannya. "Kami baru tahu kalau dia dicari polisi ketika penangkapan berlangsung. Dia tidak melawan saat ditangkap, dan kejadian itu disaksikan oleh banyak warga," jelas Aan Maryani. 

Baca Juga

Brutal Tikam Sandy Permana, Nanang Gimbal Kabur Sembunyi di Warung dan Cukur Rambut

Warga Mengira Pelaku ODGJ

Aan Maryani mengungkapkan bahwa keberadaan Nanang di area pemakaman sebenarnya telah diketahui oleh warga sekitar. Namun, warga mengira Nanang adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) karena perilakunya yang aneh dan keputusannya menginap selama dua malam di pemakaman. 

"Warga melihat dia berkelakuan aneh, sehingga kami mengira dia adalah ODGJ. Apalagi, tidak ada yang biasanya mau menginap di pemakaman," ujar Aan. 

Baca Juga

Pisau Modifikasi! Barang Bukti Utama Kasus Pembunuhan Sandy Permana

Kejadian ini sekaligus mengungkap persembunyian pelaku di lokasi yang tidak biasa dan menambah babak baru dalam penyelesaian kasus pembunuhan aktor sinetron yang sempat menghebohkan. 

Editor : Enih Nurhaeni