Inovasi Produk Lokal, Ika Yuanita Menembus Pasar Global

Teknologi Modern
Untuk meningkatkan skala produksinya, Ika bekerja sama dengan beberapa rekanan serta memanfaatkan teknologi modern. Saat ini, kapasitas produksi Kingkaf mencapai 5.000 pax tahu bakso per bulan, dengan dua lokasi produksi di kawasan Gombel dan Jalan Dr. Wahidin, Semarang.
"Kami terus meningkatkan kapasitas agar bisa memenuhi permintaan pasar luar negeri yang semakin besar," katanya.
Selain inovasi dalam produk, Ika juga aktif dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan UMKM. Ia bergabung dengan Rumah BUMN Semarang, yang memberikan banyak manfaat bagi bisnisnya, terutama dalam bidang pemasaran dan teknologi digital.
"Saya mendapat banyak pelatihan di Rumah BUMN, mulai dari strategi pemasaran hingga cara berbicara di depan publik. Ini sangat membantu dalam memperkenalkan produk ke pasar yang lebih luas," jelasnya.
Salah satu pelatihan yang sangat bermanfaat baginya adalah tentang pemanfaatan media sosial, termasuk TikTok, untuk pemasaran.
"Banyak yang mengira TikTok hanya untuk hiburan, padahal kalau kita tahu algoritmanya, kita bisa menjadikannya sebagai alat pemasaran yang efektif," ujarnya.
Dengan kerja keras dan inovasi yang terus dilakukan, Ika Yuanita membuktikan bahwa produk kuliner khas Indonesia memiliki daya saing di pasar internasional. Kini, ia semakin optimistis untuk terus memperluas jaringan bisnisnya dan membawa lebih banyak produk UMKM ke pasar global.
"Saya ingin terus berkembang dan membawa lebih banyak produk Indonesia ke dunia. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga tentang memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara ke kancah internasional," tandasnya.
Editor : Enih Nurhaeni