get app
inews
Aa Text
Read Next : Mudik Laut Makin Diminati, Kapal Perang TNI AL Angkut 1.629 Pemudik ke Semarang 

KKP Bekuk Kapal Asal Filipina Pelaku Illegal Fishing di Laut Sulawesi 

Sabtu, 12 April 2025 | 17:26 WIB
header img
KKP Bekuk Kapal Asal Filipina Pelaku Illegal Fishing di Laut Sulawesi (Ist)

JAKARTA, iNEWSJOGLOSEMAR.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia. Kali ini, satu unit kapal ikan asing asal Filipina berhasil diamankan oleh armada pengawasan KKP saat kedapatan menangkap ikan secara ilegal di wilayah perairan Kepulauan Talaud, Laut Sulawesi.

Penangkapan kapal jenis pump boat bernama M/BCA CHRISTIAN JAME ini dilakukan oleh speedboat pengawasan KKP Napoleon 17, di bawah kendali Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tahuna. Operasi tersebut dilancarkan pada Jumat, 11 April 2025, sebagai respons cepat atas informasi dugaan illegal fishing di zona perbatasan laut Indonesia–Filipina.

Direktur Jenderal PSDKP, Pung Nugroho Saksono atau yang akrab disapa Ipunk, dalam keterangan persnya di Jakarta pada Sabtu (12/4), menegaskan bahwa kapal tersebut tidak memiliki izin penangkapan dari Pemerintah Indonesia.

“Armada pengawasan kami Napoleon 17 di bawah kendali Stasiun PSDKP Tahuna berhasil mengamankan 1 unit kapal ikan asing asal Filipina yang menangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut Ipunk menjelaskan bahwa saat pemeriksaan dilakukan, kapal M/BCA CHRISTIAN JAME membawa tangkapan ikan jenis tuna yang merupakan salah satu komoditas laut bernilai ekonomi tinggi. Ia menyebutkan bahwa kapal itu diawaki oleh tiga orang berkewarganegaraan Filipina.

“Kapal tidak memiliki dokumen perizinan dari pemerintah Indonesia, jenisnya pump boat alat tangkap hand line, dengan target tuna,” tambah Ipunk.

Penangkapan kapal asing ini tidak lepas dari keterlibatan aktif masyarakat pesisir. Informasi awal mengenai keberadaan kapal asing yang mencurigakan datang dari nelayan lokal di sekitar Kepulauan Talaud. Kepala Stasiun PSDKP Tahuna, Martin Yermias Luhulima, yang memimpin langsung jalannya operasi menyampaikan bahwa pihaknya segera merespon laporan tersebut dengan operasi pengawasan laut.

“Kami menerima laporan dari nelayan ada kapal ikan Filipina masuk dan menangkap ikan di wilayah Indonesia, informasi ini kami tindaklanjuti dengan menggelar operasi pengawasan,” terang Martin. Wilayah pengelolaan perikanan 716 di Laut Sulawesi memang kerap menjadi lokasi rawan karena berbatasan langsung dengan perairan Filipina, sehingga potensi pelanggaran kedaulatan laut cukup tinggi.

Operasi pengamanan oleh kapal Napoleon 17 menjadi bentuk nyata kesigapan armada pengawasan laut KKP dalam menindak pelanggaran. Dengan menggunakan kapal cepat, petugas mampu melakukan intercept dan pengamanan tanpa adanya perlawanan dari awak kapal.

Penangkapan ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi pelaku illegal fishing bahwa Indonesia tidak memberi ruang sedikit pun terhadap upaya pencurian sumber daya laut. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang sejak awal menjabat telah menggencarkan pendekatan Ekonomi Biru.

Trenggono berkomitmen bahwa keberlanjutan sumber daya laut dan kesejahteraan nelayan Indonesia tidak boleh terganggu oleh praktik-praktik ilegal seperti ini. “Kami tidak akan memberi ampun kepada para pelaku illegal fishing,” tegasnya dalam berbagai kesempatan.

Ekonomi Biru yang diusung KKP menitikberatkan pada pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan, berbasis sains, dan berkeadilan. Dalam konteks ini, illegal fishing dianggap sebagai ancaman langsung terhadap visi besar tersebut, terutama karena merugikan negara dan masyarakat pesisir.

Sejalan dengan misi ini, KKP terus meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah perbatasan laut yang rawan, termasuk di Laut Natuna, Laut Sulawesi, hingga perairan Maluku dan Papua. Dengan bantuan nelayan lokal sebagai mitra pemantau, KKP berhasil membangun sistem pengawasan partisipatif yang efektif dan adaptif.

Kini kapal M/BCA CHRISTIAN JAME telah diamankan dan dibawa ke Pangkalan PSDKP Tahuna untuk proses hukum lebih lanjut. Ketiga awak kapal akan diperiksa intensif guna mengungkap modus operandi serta jaringan pelaku lainnya, jika ada.

KKP memastikan bahwa segala proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, sekaligus memperkuat pesan kepada dunia internasional bahwa Indonesia serius dalam menjaga kekayaan lautnya.

 

 

 

Editor : Enih Nurhaeni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut