Viral! Jalan Patah di Trangkil Unnes, Pemotor Serasa Terbang

ESDM mencatat setidaknya terdapat tiga jalur sesar mayor yang membentang di kawasan selatan Kota Semarang. Sesar pertama membentang dari Kalialang hingga Sadeng melalui kawasan Green Wood, Bukit Manyaran Permai, dan Goa Kreo.
Sesar kedua melintasi tanjakan Trangkil, titik lokasi retakan jalan yang kini ramai diperbincangkan. Sedangkan sesar ketiga berada di timur laut Semarang, dari Bendan Duwur hingga Hutan Tinjomoyo.
Secara geologis, Kota Semarang berada di wilayah yang dipengaruhi dua mega sesar utama: Sesar Kaligarang dan Sesar Baribis. Aktivitas tektonik dari dua sesar ini menimbulkan banyak patahan minor dan mayor di wilayah sekitarnya, termasuk akibat pergeseran lempeng tektonik antara Asia dan Indo-Australia.
"Wilayah rawan ada di selatan, seperti Mijen, Gunungpati, Banyumanik, hingga Tembalang. Sedangkan wilayah utara relatif lebih aman karena struktur tanahnya masih muda dan lunak," jelas Heru.
Tanah di kawasan sesar umumnya terdiri dari batuan tua Formasi Kerek dan Kalibeng, yang kaya akan kandungan lempung. Heru menyebut, jenis tanah ini bersifat ekspansif: mudah mengembang saat basah dan menyusut saat kering.
"Swelling atau pengembangannya tinggi. Jika dibiarkan, bangunan akan mudah rusak. Ini menjadikan kawasan tersebut rawan terhadap bencana geologi," lanjutnya.
Editor : Enih Nurhaeni